Ilustrasi. (FOTO: AFP)
Ilustrasi. (FOTO: AFP)

Sembilan Bulan 2017

Lippo Karawaci Bukukan Pendapatan Rp7,5 Triliun

Ade Hapsari Lestarini • 04 Februari 2018 09:14
Jakarta: PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat pendapatan sebesar Rp7,5 triliun pada sembilan bulan pertama di 2017. Pendapatan ini ditopang oleh laba kotor dan laba bersih masing-masing sebesar Rp3,2 triliun dan Rp625 miliar.
 
"Pendapatan divisi Residential & Urban Development turun sebesar 20 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp1,9 triliun, dipicu oleh menurunnya pendapatan townships sebesar 32 persen YoY menjadi Rp957 miliar, yang mencerminkan pelemahan pasar properti di Indonesia selama sembilan bulan 2017," tutur Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam siaran persnya, Minggu, 4 Februari 2018.
 
Sementara itu, tambah dia, pendapatan dari large scale integrated relatif datar YoY sebesar Rp983 miliar di mana terdapat pengakuan pendapatan dari proyek-proyek yang sedang dibangun, terutama dari CBD Meikarta dan Millenium Village.

Selain itu bisnis healthcare masih terus memberikan kontribusi pertumbuhan yang berkesinambungan di mana pendapatan meningkat sebesar 12 persen YoY menjadi Rp4,3 triliun. Pasien rawat inap tumbuh enam persen sedangkan kunjungan pasien rawat jalan meningkat sebesar 16 persen. Sepanjang 2017, delapan rumah sakit baru telah dibuka, sehingga jumlah rumah sakit menjadi 31 rumah sakit dengan 3.336 tempat tidur operasional.
 
"Pada akhir Oktober 2017, Siloam telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas kedua, menghimpun dana sebesar Rp3,1 triliun, di mana semua saham yang ditawarkan sejumlah 325.153.125 terserap oleh pasar. LPKR mempertahankan kepemilikan mayoritasnya menjadi 51,05 persen, sementara itu, CVC meningkatkan kepemilikannya menjadi 15,66 persen," paparnya.
 
Dia menambahkan pendapatan divisi komersial yang terdiri dari Mal Ritel & Hotel, relatif datar YoY sebesar Rp550 miliar. Pendapatan mal naik sembilan persen yoy menjadi Rp284 miliar yang terutama ditopang oleh peningkatan kontribusi dari Lippo Mal Puri, Buton, dan Jambi. 
Pendapatan Hotels & Hospitality relatif datar YoY sebesar Rp266 miliar.
 
Sedangkan pendapatan divisi manajemen aset meningkat sebesar sembilan persen YoY menjadi Rp707 miliar, yang terutama disebabkan oleh membesarnya basis aset yang dikelola serta bertumbuhnya fee dan pendapatan dividen dari kedua REITS di Singapura. Pendapatan recurring LPKR terus bertumbuh dan mencatat pertumbuhan sehat sebesar 11 persen YoY menjadi Rp5,5 triliun, serta memberikan kontribusi sebesar 74 persen terhadap total pendapatan LPKR untuk periode sembilan bulan 2017.
 
Dalam kesempatan ini, LPKR juga menjual dua aset ke REITs di Singapura. Penjualan Lippo Plaza Jogya (LPJ) ke LMIRT serta penjualan dan penyewaan kembali Siloam Hospital Yogyakarta (SHYG) ke First REIT, keduanya telah tuntas pada 22 Desember 2017.
 
Dengan penjualan LPJ, pendapatan LPKR pada laporan keuangan 2017 akan meningkat sekitar Rp579 miliar dan laba bersih akan naik sekitar Rp237 miliar. Selain itu, dengan selesainya akuisisi LPJ, portofolio LMIR Trust berkembang menjadi 23 mal ritel dan tujuh ruang ritel di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Dan juga dengan selesainya akuisisi SHYG, portofolio First REIT berkembang menjadi 20 properti yang terletak di Indonesia, Singapura, dan Korea Selatan.
 
"Indonesia, untuk pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir, telah diberikan peringkat investment grade oleh tiga lembaga pemeringkat utama. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak arus investasi asing langsung ke Indonesia. Prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat didorong oleh proyek-proyek infrastruktur yang sedang berjalan di seluruh negeri akan terus mendorong permintaan atas perumahan berkualitas pada segmen kelas menengah yang terus bertumbuh di Indonesia," jelasnya.
 
Dia menuturkan transaksi penjualan kedua aset ini sekali lagi membuktikan keberlanjutan strategi asset light dan recycling capital LPKR yang pada akhirnya akan meningkatkan arus kas serta memperkuat posisi keuangan perseroan.
 
"Kami akan terus mengelola arus kas secara cermat, senantiasa memantau biaya-biaya serta menerapkan strategi recycling capital guna meningkatkan nilai pemegang saham," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan