Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan investor melihat beberapa indikator ekonomi menunjukkan tanda-tanda stabil. Hal itu yang menumbuhkan optimisme tidak terjadi resesi. Dari sisi global, Lanjar menjelaskan, investor akan menanti data perdagangan di Tiongkok diakhir pekan dengan ekspektasi surplus.
"IHSG berpeluang mencoba menguat diakhir pekan melihat pelemahan yang cukup signifikan selama dua hari perdagangan dengan support resistance 6.140-6.280," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Sementara itu, dari dalam negeri, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan, penguatan pergerakan indeks hari ini disebabkan oleh stabilnya perekonomian Indonesia, serta masih tercatatnya inflow secara year to date.
"Potensi penguatan masih terlihat pada pergerakan IHSG hari ini, dalam jangka pendek, menengah maupun panjang pola uptrend masih terlihat pada pergerakan IHSG. Hari ini indeks akan bergerak di kisaran 6.123-6.336," jelas dia
Beberapa saham yang masih dapat dicermati hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena Wall Street tetap optimistis dengan adanya pendekatan potensial terkait hubungan perdagangan AS-Tiongkok, termasuk data pekerjaan yang memberikan dukungan positif.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 182,24 poin atau 0,66 persen menjadi 27.674,80. Sedangkan S&P 500 naik 8,40 poin atau 0,27 persen menjadi 3.085,18. Indeks Komposit Nasdaq naik 23,89 poin atau 0,28 persen menjadi 8.434,52.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
