Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan pihaknya tak akan berhenti mengembangkan bisnis di era digital setelah sebelumnya menjalin kerja sama dengan Gojek. Emiten berkode ASII ini tercatat telah dua kali menanamkan modalnya ke Gojek dengan total dana sebesar USD250 juta atau setara Rp3,5 triliun.
"Kami masih lebih banyak di riil sektor, tapi kami enggak bisa bilang kami berhenti di situ, karena kembali lagi Astra punya headroom yang masih besar," kata Prijono dalam acara Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019.
Menurut Prijono, Astra akan terus merambah lini bisnis baru yang potensial di masyarakat selain mengembangkan bisnis yang ada saat ini. Astra saat ini sudah menerapkan digitalisasi di jasa keuangan untuk unit anak usahanya.
"Itu menunjukkan kita masuk ke era digitalisasi, hanya dengan produk yang ada saja tidak cukup, kami akan selalu merevitalisasi apa yang diperlukan masyarakat," ujarnya.
Adapun skema bisnis untuk pengembangan platform digital bisa dilakukan untuk proyek internal Astra. Prijono memastikan tidak menutup kemungkinan pihaknya juga mengakuisisi perusahaan rintisan baru.
"By developing bisa, acquire bisa, at the moment by developing," ungkapnya.
Direktur Astra International Paulus Bambang menambahkan, pengembangan platform digital Astra juga telah dilakukan untuk meningkatkan penjualan mobil bekas di Mobil88 dan Ibid. Strategi ini diharapkan mampu meraup target signifikan hingga akhir 2019.
"Penjualan mobil bekas per Juni ini Mobil88 dan Ibid sudah menjual 15 ribu dan smester II ini bisa double digit sekitar 35 ribu unit," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
