"Faktor utama penyumbang laba bersih perseroan berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh menjadi Rp5,69 triliun di 2016, bila dibanding posisi tahun 2015 sebesar Rp4,61 triliun," kata Direktur Utama BJB, Ahmad Irfan dalam keterangan persnya, Kamis 2 Maret 2017.
Pada akhir 2016, Irfan menerangkan, perseroan juga berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit sebesar 14,2 persen di 2016 dengan menjadi Rp44,2 triliun.
"Kami memang berkomitmen untuk salurkan kredit ke semua segmen bisnis. Kami juga menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) menjadi 1,69 persen, dari 2,91 persen di 2015," jelas Irfan.
Adapun pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) juga mengalami peningkatan sebesar 3,8 persen, dari porsi Rp430 miliar di 2015 menjadi Rp446 miliar di akhir tahun lalu.
"Biaya dana terjaga di level 4,9 persen. Dengan begitu NIM kita tumbuh menjadi 6,3 persen. Rasio permodalan atau CAR di 18,4 persen, ini memberikan ruang kita untuk ekspansi bisnis," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
