"Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan menyetujui bahwa dividen tunai diberikan pemegang saham sebesar Rp123,03 miliar atau setara Rp20,0281 per saham," kata Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo, ketika ditemui usai RUPS tahunan perseroan, di Kantor Pusat Wijaya Karya, Jalan DI Panjaitan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Adapun untuk sisa laba bersih yang mencapai 80 persen atau setara Rp492,14 miliar, akan digunakan sebagai laba ditahan. Sehingga perseroan memiliki modal untuk menjalankan ekspansi bisnis di tahun ini.
"Memang rasio dividen kita turun dibanding tahun lalu, tapi penurunan kita ini untuk penambahan modal dalam berbisnis di tahun ini," tutur dia.
Pembagian dividen akan diberikan pada tiga puluh hari setelah RUPS tahunan berakhir pada hari ini. Wijaya Karya meraih laba sebesar Rp615,18 miliar sepanjang 2014. Angka tersebut naik 7,93 persen dibandingkan posisi sebelumnya sebesar Rp569,4 miliar.
Pertumbuhan laba itu ditopang dari penjualan perseroan yang mencapai Rp17,25 triliun di akhir 2014, atau naik 14,58 persen dari posisi sebesar Rp15,06 triliun di 2013. Penjualan WIKA didorong oleh pilar bisnis yaitu industri, infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, realti dan properti, serta investasi.
Pendapatan perseroan menjadi Rp12,46 triliun di tahun lalu, dari posisi sebesar Rp11,88 triliun di 2013. Sedangkan beban pokok naik menjadi Rp11,04 triliun di 2014, dari posisi beban pokok sebesar Rp10,56 triliun di akhir 2013. Posisi total aset perseroan menjadi sebesar Rp15,91 triliun di tahun lalu, atau naik 26,37 persen dari posisi sebesar Rp12,59 triliun di akhir 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
