Salah satu investor retail, Harianto Bhakti mengatakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), 61 persen suara dalam pemegang saham menyatakan tidak menyetujui laporan keuangan itu.
"Pertama kali dalam sejarah menolak laporan keuangan 2017," kata Bhakti di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018.
Dia menuturkan dalam RUPS, Pemegang Saham Pengendali (PSP) melawan petahana. Ada dua komisaris yang setuju dan dua lainnya tidak menyetujui.
"Ditolak karena rugi Rp548 miliar, pemegang saham itu pada curiga," ucap dia.
Adapun dalam RUPST kali ini terdapat beberapa agenda yang akan dibahas perusahaan bersama dengan pemegang sahamnya, antara lain:
1. Dispensasi atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
2. Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk didalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017.
3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018.
4. Persetujuan perubahan susunan Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
