Pada perdagangan saham Rabu (16/7/2014), saham dari perusahaan yang bersimbol merah ini tercatat berada di posisi Rp221 per lembar saham. Dalam pembukaan perdagangan pagi ini, saham perseroan dibuka Rp225. Saham VIVA pun tergerus Rp4 per lembar saham.
Selain itu, harga saham perseroan sempat menyentuh posisi tertingginya sebesar Rp227 per lembar saham. Kemudian jatuh di level Rp219 per saham, yang akhirnya menetap di Rp221 per lembar saham.
Volume transaksi perdagangan saham perseroan hingga siang ini tercatat sebanyak 20.680.100 dengan nilai sebesar Rp4,6 miliar. Adapun capital market tercatat sebesar Rp474 miliar.
Penurunan saham VIVA ini terjadi usai pilpres Rabu 9 Juli 2014, di mana pada penutupan perdagangan saham di Kamis 10 Juli 2014, saham milik Grup Bakrie anjlok 6,72% atau 18 poin ke level Rp250 per lembar saham.
Corporate Secretary VIVA, Neil Tobing, sempat membantah jika fluktuasi harga saham perseroan tidak berhubungan dengan fundamental perusahaan. Neil mengklaim, kinerja perseroan sangat solid dan manajemen optimistis akan mampu menjaga tren pertumbuhan bisnis yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
"Secara fundamental kinerja VIVA terus tumbuh secara solid dan berkelanjutan. Oleh karena itu fluktuasi harga saham perseroan di bursa saham dalam dua hari ini tidak mencerminkan kondisi riil VIVA," tegas Neil, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
