Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan terdapat faktor internal dan eksternal yang mendukung indeks begerak di zona hijau. Faktor internal yakni adanya rencana penyerahan naskah akademis dan draf RUU Omnibus Law kepada DPR sebelum masa reses.
Sementara dari eksternal, investor saham tetap berpegang teguh pada optimisme mengenai perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok yang berupaya mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 15 Desember untuk tarif yang lebih tinggi.
"Kami masih memprediksikan IHSG bergerak menguat dengan support resistance 6.140-6.200," kata Lanjar dalam riset hariannya, Senin, 9 Desember 2019.
Hal senada juga diprediksi Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya. Ia mengatakan pola kenaikan IHSG masih akan terlihat di hari ini, jangka pendek, menengah maupun panjang masih terlihat pola uptrend pada pergerakan IHSG.
"Hal ini juga ditunjang beberapa faktor seperti masih tercatatnya inflow secara year to date, masih stabilnya perekonomian, serta kuatnya fundamental perekonomian kita hingga saat ini," jelas William.
Ia menaksir pergerakan IHSG hari ini akan diperdagangkan di level support resistance 6.889-6.261.
Beberapa saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
