"Kita sudah habiskan dana capex Rp500 miliar. Dana itu kita habiskan dari total sebesar Rp824,7 miliar di tahun ini," ucap Corporate Secretary Adhi Karya Ki Syahgolang Permata, ketika ditemui usai RUPSLB perseroan di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Dana yang sudah terserap Rp500 miliar tersebut digunakan untuk pengembangan bisnis properti, maintanance aset, dan pembangunan hotel. Adapun porsinya, untuk pembangunan properti sebesar 50-60 persen, aset sebesar 10-20 persen, sedangkan sisanya untuk pembangunan hotel.
Dia menekankan, perseroan terus menerus mencari proyek infrastruktur dari pemerintah maupun swasta, selain pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Indonesia yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Masih banyaknya proyek yang ditangani Adhi Karya, dia optimistis, sisa dana capex yang mencapai di atas Rp300 miliar akan habis di tahun ini.
Sekadar informasi, Adhi Karya menganggarkan dana belanja modal atau capex sebesar mencapai Rp824,7 miliar demi menjalankan bisnis di tahun ini. Syahgolang mengungkapkan, dana capex terdiri atas investasi pengembangan bisnis anak usaha di bidang properti hotel sebesar Rp566,1 miliar, penyertaan proyek investasi sebesar Rp202,8 miliar, serta pembelian aset tetap sebesar Rp68,387 miliar.
Menurut dia, sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal perseroan. Pada 2015, perseroan memprediksi adanya harapan terhadap pemerintahan baru, khususnya pada program pembangunan melalui peningkatan anggaran negara untuk infrastruktur. Sehingga mendorong semangat ADHI untuk aktif berkontribusi dalam memajukan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Ada harapan dari pemerintahan baru yang ingin memajukan infrastruktur di Indonesia. Sehingga kami turut ikut berkontribusi mendorongnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
