Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan penguatan kemarin didorong aksi spekulasi investor yang mulai masuk ke pasar saham setelah melihat pelemahan beberapa hari terakhir sudah memasuki fase jenuh jual.
"IHSG hari ini diprediksi menguat," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 26 September 2019.
Dennies menjelaskan, penguatan ini akan berlangsung dalam jangka pendek dengan beberapa sentimen global. Ia memprediksi indeks diperdagangkan di level support 6.066-6.106 dan resistance 6.166-6.186.
"Investor masih akan memperhatikan sentimen sentimen dari perekonomian dan politik global," ucap Dennies.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan potensi indeks untuk menguat masih besar meski pergerakan ke arah support juga cukup kuat. "Rentang gerak IHSG dalam jangka pendek masih menunjukkan pola konsolidasi sebelum kembali melanjutkan kenaikan, support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji," kata William.
Menurutnya pergerakan indeks akan berada di level 6.056-6.278. Fundamental perekonomian dalam negeri menjadi penopang indeks tidak berada di zona merah terlalu dalam. "Hal ini tentunya ditopang oleh beberapa faktor diantaranya fundamental perekonomian yang masih kuat," ucap William.
Bila terjadi koreksi, lanjutnya, investor bisa memanfaatkannya untuk mengakumulasi pembelian. "Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," tukas William.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan investor hari ini adalah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMPS), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT WIKA Beton Tbk (WTON).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
