"Pembagian dividen sebesar Rp80 miliar, merupakan komitmen kami untuk mempertahankan imbal hasil kepada para pemegang saham dengan mendistribusikan dividen tahunan 15 persen dari laba bersih," ungkap Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (25/3/2016).
Selain membagi dividen, perseroan juga mengangkat Richard Setiadi, Lee Heok Seng, dan Chan Chee Meng sebagai anggota baru direksi perseroan. Pengalaman mereka yang luas di bidangnya masing-masing akan memberikan kontribusi dan lebih memperkuat manajemen, operasional dan tata kelola perseroan.
"Selain itu, saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Stephen Choo dan Ninik Prajitno atas dedikasi mereka selama menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan serta kepada Viven G, Sitiabudi atas dukungan dan arahannya selama masa jabatannya sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan," lanjut dia.
Menurut dia, pihaknya akan terus memfokuskan upaya untuk mempertahankan arus kas yang sehat demi pertumbuhan perseroan di masa depan. Seperti diketahui, LPKR mencatat pendapatan sebesar Rp8,9 triliun di 2015.
Kendati total pendapatan di 2015 relatif menurun dibanding 2014, pendapatan operasional, di luar pendapatan extraordinary dari penjualan aset ke REITS, meningkat sebesar delapan persen menjadi Rp8,9 triliun di 2015 dari Rp8,3 triliun di 2014.
Perseroan membukukan EBITDA dan laba bersih setelah pajak masing-masing sebesar Rp2,2 triliun dan Rp535 miliar, dilatarbelakangi oleh melemahnya sektor properti yang disebabkan oleh merosotnya kepercayaan konsumen.
"Kerugian selisih kurs yang belum terealisasi sebesar Rp155 miliar serta tertundanya penjualan aset ke REITS merupakan kontributor utama penurunan laba bersih di 2015," tambah dia.
Selain itu, pendapatan properti turun sebesar 51 persen menjadi Rp3,4 triliun, dan memberikan kontribusi 38 persen terhadap total pendapatan. Hal ini terutama karena tertundanya penjualan aset ke REITS di 2015. Sementara itu pendapatan recurring bertumbuh 18 persen menjadi Rp 5,5 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 62 persen terhadap total pendapatan.
Sementara pendapatan dari Divisi Healthcare tumbuh sebesar 24 persen menjadi Rp4,14 triliun. Siloam mengelola 20 rumah sakit pada akhir 2015. EBITDA meningkat sebesar 38 persen menjadi Rp617 miliar, di mana ke 13 rumah sakit baru memberikan kontribusi total pendapatan Rp1,7 triliun (41 persen) serta EBITDA sebesar Rp274 miliar (44 persen).
Pendapatan divisi Komersial LPKR sedikit menurun sebesar sembilan menjadi Rp607 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan bisnis mal sebesar 22 persen menjadi Rp240 miliar, di mana pendapatan dari mal Kemang Village tidak lagi dibukukan di 2015. Sementara itu, pendapatan hotel stabil sebesar Rp 367 miliar.
Bisnis Asset Management yang terdiri dari town management dan portofolio & properti management, tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp756 miliar pada 2015 hal ini sebagai dampak dari semakin membesarnya total kelolaan aset di bawah portofolio REITS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News