Laba yang turun akibat pendapatan perseroan yang anjlok sebesar 18,17 persen menjadi USD1,58 miliar per Desember 2015, dari posisi pendapatan di 2014 sebesar USD1,94 miliar. Demikian seperti dikutip dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/2/2016).
Sementara itu, harga pokok penjualan perseroan tercatat menjadi USD1,23 miliar di 2015. Jumlah tersebut turun 19,17 persen dari posisi sebelumnya USD1,53 miliar di 2014. Senada, laba kotor perseroan juga turun menjadi USD350,23 juta dari posisi tahun sebelumnya USD408,92 juta.
Adapun beban penjualan turun menjadi USD134,13 juta di 2015, atau turun delapan persen dari sebelumnya USD145,95 juta di 2014. Laba sebelum pajak menjadi USD139,44 juta per akhir 2015, dari posisi tahun lalu USD262,88 juta.
Beban umum dan administrasi perseroan dilaporkan menjadi USD22,51 juta, beban keuangan sebesar USD1,08 juta, penghasilan keuangan sebesar USD4,37 juta, serta kerugian transaksi derivatif sebesar USD23 juta.
Di sisi lain, beban pajak penghasilan perseroan mengalami peningkatan menjadi USD76,33 juta di 2015, bila dibandingkan posisi tahun lalu yang tercatat sebesar USD61,88 juta.
Sedangkan posisi aset sepanjang 2015 mengalami penurunan menjadi USD1,17 miliar, jika dibanding jumlah aset di 2014 sebesar USD1,31 miliar. Serta posisi liabilitas dan ekuitas masing-masing menjadi USD343,80 juta dan USD834,55 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
