Di Jepang, Indeks Nikkei 225 turun 0,83 persen sementara indeks Topix turun 0,74 persen.
Sementara itu, saham di Australia juga menurun, karena S & P/ASX 200 turun 1,5 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia kecuali Jepang diperdagangkan 0,91 persen lebih rendah.
Pasar di Tiongkok dan Hong Kong masih diliburkan menyusul laporan otoritas kesehatan Tiongkok yang merilis virus korona sudah menewaskan 106 orang dan menginfeksi 4.515 orang.
"Yang pasti, ekonomi Tiongkok akan terpukul untuk beberapa saat. Industri perjalanan dan pariwisata di Tiongkok, Asia dan dan sekitarnya, termasuk Australia ikut terdampak," ujar Direktur dan Ekonom Senior di National Australia Bank, dalam catatanya yang dikutip CNBC International, 28 Januari 2020.
Saham-saham maskapai penerbangan di wilayah tersebut juga turun pada perdagangan Selasa sore. Korean Air Lines Korea Selatan anjlok lebih dari tujuh persen, sementara Qantas Airways Australia turun 5,29 persen.
Kerugian yang sama juga terlihat di tempat lain di kawasan Asia, dengan Singapore Airlines Singapura menurun 2,95 persen dan Japan Airlines turun 0,29 persen.
"Sejauh kita masih melihat pertumbuhan eksponensial pada orang-orang yang telah tertular virus, dan orang-orang yang meninggal akibat virus, saya pikir perusahaan pelayaran dan perusahaan perjalanan yang lebih luas harus sangat berhati-hati," ujar Direktur Pelaksana Ekuitas di Wedbush Securities James Hardiman.
Sehari sebelumnya di Wall Street, Dow turun 453,93 poin menjadi 28.535,80. S&P 500 turun 1,6 persen menjadi 3.243,63. Nasdaq Composite mengalami hari terburuk sejak Agustus, turun 1,9 persen menjadi 9.139,31.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
