Alasan penjualan menara setara 42,9 persen dari ekuitas perseroan tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis utama perseroan, khususnya dalam bidang layanan seluler dan mobile internet.
Dilaporkan manajemen EXCL dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/10/2014), perseroan juga ingin meningkatkan fokus bisnis utamanya.
"Serta melakukan optimalisasi biaya-biaya yang terkait dengan pengelolaan dan pemeliharaan menara telekomunikasi serta prasarana pendukung operasional lainnya, maka perseroan memutuskan untuk melakukan transaksi ini," sebut laporan tersebut.
Selain itu, transaksi ini juga memberikan nilai tambah bagi perseroan dalam bentuk perbaikan rasio keuangan perseroan melalui pelunasan (deleveraging) utang-utang perseroan yang dimiliki saat ini.
Menilik laporan keuangan konsolidasian performa perseroan, per 30 Juni 2014, beban usaha EXCL sebelum transaksi (diaudit) tercatat sebesar Rp11,13 triliun.
Namun demikian, usai terjadinya transaksi ini, perseroan akan mendapatkan tiga keuntungan, yakni pelunasan terhadap sebagian utang-utang perseroan dan penurunan biaya bunga utang di masa mendatang.
Kemudian, peningkatan fokus perseroan terhadap bisnis utama perseroan, khususnya di bidang mobile internet dan seluler sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas layanan.
"Hal ini dilakukan sebagai dampak atas optimalisasi dan efektivitas terhadap biaya operasional serta biaya sarana dan prasarana pendukung," tambah laporan tersebut.
Selain itu, transaksi ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi perseroan dalam jangka panjang karena membantu memperbaiki struktur permodalan dan melalui harga sewa yang terbaik serta kompetitif dari sistem penyewaan kembali menara yang telah dijual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
