"Masing-masing unit usaha, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan, dan industri konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 38 persen, 46 persen, 11 persen, dan lima persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian," kata Direktur Utama Gidion Hasan, dalam siaran persnya, Rabu, 28 Februari 2018.
Menurut Gidion, peningkatan kinerja operasional disertai dengan marjin pendapatan yang lebih baik, perseroan membukukan laba bersih sepanjang 2017 mencapai Rp7,4 triliun atau meningkat sebesar 48 persen, jika dibandingkan dengan laba Rp5 triliun di 2016.
Segmen usaha mesin kKonstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 74 persen menjadi 3.788 unit, dibandingkan dengan 2.181 unit pada 2016. Peningkatan penjualan alat berat tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan di sektor pertambangan dan perkebunan. Komatsu mampu mempertahankan posisi sebagai market leader alat berat, dengan pangsa pasar domestik sebesar 35 persen (berdasarkan riset pasar internal).
"Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks mengalami peningkatan dari 361 unit menjadi 700 unit, sementara penjualan Scania truk dan bus meningkat dari 532 unit menjadi 1.116 unit," jelas dia.
Sejalan dengan peningkatan penjualan alat berat, penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp7,1 triliun. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan sebesar 69 persen menjadi Rp24,7 triliun.
Bidang usaha Kontraktor Penambangan yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) membukukan peningkatan pendapatan bersih sebesar 23 persen menjadi sebesar Rp29,6 triliun. Sementara, bidang usaha Pertambangan dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung, tingkat penjualan batu bara perseroan pada 2017 mencapai 6,3 juta ton atau turun sebesar delapan persen dari 6,9 juta ton pada 2016.
Namun demikian, peningkatan rata-rata harga jual batu bara yang signifikan membuat pendapatan unit usaha pertambangan mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 40 persen menjadi Rp7,2 triliun.
Untuk bidang usaha Industri Kontruksi dijalankan melalui PT Acset Indonusa Tbk (ACSET), perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3 triliun, dengan laba Rp154 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News