IHSG ditutup minus 37,92 poin menjadi 6.290 pada Senin, 2 September 2019. Volume perdagangan sebesar 12,7 miliar lembar saham dengan nilai Rp6,6 triliun. Sebanyak 160 saham naik, 292 saham turun, dan 148 saham tak bergerak. Sektor yang melemah paling dalam adalah konsumer.
Pada perdagangan 30 Agustus 2019, bursa saham Wall Street ditutup mixed dengan kecenderungan menguat. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat sebesar 0,16 persen dan 0,06 persen, sementara Nasdaq melemah 0,13 persen.
Pergerakan indeks masih cenderung terpengaruhi oleh ketidakpastian perang dagang. Presiden Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa AS dan Tiongkok akan dijadwalkan untuk melakukan perundingan pada September 2019.
Trump menegaskan tidak ada masa tenggang bagi pemberlakuan tarif impor barang Tiongkok pada 1 September. Hal ini membuat pasar belum bisa memperediksi apa yang akan terjadi ke depan. Adapun indikator Stochastic bullish dan MACD histogram bergerak positif dengan volume meningkat tipis.
Bloomberg mencatat mata uang rupiah menguat sebesar 3,5 poin ke posisi Rp14.194 per USD. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 10 poin menjadi Rp14.190 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah menguat ke posisi Rp14.190 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
