IHSG naik 32 poin dengan berada pada 6257 pada penutupan perdagangan Rabu 23 Oktober 2019. Volume perdagangan sebesar 13,9 miliar lembar saham dengan nilai Rp7,6 triliun. 224 saham naik dan 204 saham turun. 178 saham tak bergerak. 148 saham tak diperdagangkan. Sektor pertambangan dan perkebunan paling berjaya dengan kenaikan sebesar 18,67 poin dan 17,94 poin/
Pada perdagangan semalam 22 Oktober 2019, bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam zona merah. Dow Jones melemah sebesar 0,15 persen, S&P 500 turun sebesar 0,36 persen dan Nasdaq negatif 0,72 persen.
Melemahnya IHSG masih dikarenakan adanya aksi wait and see yang dilakukan oleh pasar menyikapi ketidakpastian Brexit, meskipun dari dalam negeri AS sendiri masih cukup baik dimana laporan keuangan emiten kuartal III dan positifnya negosiasi Tiongkok-AS menjadi penopang indeks sejak awal bulan Oktober ini.
Sementara itu, penurunan pada indeks Nasdaq yang lebih besar dibandingkan dua indeks lainya karena turunya saham-saham teknologi pada perdagangan semalam, ditambah penurunan harga saham Facebook yang turun lebih dari 4 persen.
OSO sekuritas memperkirakan bahwa indikator Stochastic overbought dan MACD histogram bergerak positif dengan Volume turun. IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan menguat terbatas dengan pergerakan di kisaran 6.198 - 6.256.
Bloomberg melansir mata uang rupiah menguat 9 poin dengan berada pada Rp14.031 per USD. Yahoo finance mencatat mata uang rupiah menguat 7 poin dengan berada pada Rp14.030 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah berada pada Rp14.051 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
