"Konsumsi solar sudah turun menjadi 34.000 kl per hari," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, usai rapat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Wianda menjelaskan, meskipun pasokan solar saat ini turun, namun masih memenuhi pasokan ketahanan selama 17 hari. "Stok ini untuk 17 hari pasokan sesuai ketahanan,” ungkap dia.
Lebih lanjut, tambah dia, sejak diberikan subsidi sebesar Rp1.000, konsumsi solar ternyata tepat sasaran. "Disparitas harga sudah tidak besar. Akhirnya harga kompetitif. Sejak diberikan subsidi tetap Rp1.000 per liter. Solar dikonsumsi oleh pihak yang benar-benar butuh," papar dia.
Sementara itu, pada pukul 13.00 siang, saat konferensi pers, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, juga mengatakan subsidi sebelumnya belum tepat sasaran sehingga masih dikonsumsi oleh masyarakat kalangan menengah.
"Sekarang, uangnya jatuh kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk sarana dan prasarana seperti infrastruktur, tranparansi, pertanian, traktor, waduk, perumahan murah," kata Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
