Jakarta: Surplus neraca perdagangan pada Januari 2022 sebesar USD0,93 miliar menandai berlanjutnya tren surplus selama 21 bulan berturut-turut. Namun, surplus tersebut lebih rendah dibandingkan Desember 2021 yang tercatat sebesar USD1,01 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan surplus neraca perdagangan yang lebih rendah pada Januari ini terutama dipengaruhi oleh faktor musiman permintaan ekspor dari pasar luar negeri.
"Namun pada sisi lainnya permintaan domestik masih dalam tren meningkat pascaperiode penyebaran varian Delta (pent up demand), baik terkait aktivitas konsumsi maupun produksi sejalan dengan pemulihan ekonomi dalam negeri," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu, 16 Februari 2022.
Ke depan, Ferio menambahkan, pemerintah akan terus mengantisipasi berbagai risiko pada perekonomian global yang berpotensi mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, dukungan terhadap kinerja ekspor akan dilanjutkan.
"Selain terus menggulirkan program penanganan pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dukungan pembiayaan ekspor melalui penjaminan kredit, pemerintah juga akan terus berupaya mengatasi berbagai kendala struktural yang dihadapi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan saat ini pemerintah terus melakukan perbaikan logistik melalui percepatan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan berbagai perijinan dan lisensi, penguatan National Logistic Ecosystem (NLE), serta penyediaan berbagai fasilitas.
"Seperti Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE), pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," pungkas Febrio.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan surplus neraca perdagangan yang lebih rendah pada Januari ini terutama dipengaruhi oleh faktor musiman permintaan ekspor dari pasar luar negeri.
"Namun pada sisi lainnya permintaan domestik masih dalam tren meningkat pascaperiode penyebaran varian Delta (pent up demand), baik terkait aktivitas konsumsi maupun produksi sejalan dengan pemulihan ekonomi dalam negeri," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu, 16 Februari 2022.
Ke depan, Ferio menambahkan, pemerintah akan terus mengantisipasi berbagai risiko pada perekonomian global yang berpotensi mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, dukungan terhadap kinerja ekspor akan dilanjutkan.
"Selain terus menggulirkan program penanganan pandemi dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dukungan pembiayaan ekspor melalui penjaminan kredit, pemerintah juga akan terus berupaya mengatasi berbagai kendala struktural yang dihadapi," ungkapnya.
Ia mengungkapkan saat ini pemerintah terus melakukan perbaikan logistik melalui percepatan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan berbagai perijinan dan lisensi, penguatan National Logistic Ecosystem (NLE), serta penyediaan berbagai fasilitas.
"Seperti Kawasan Berikat (KB) dan Kemudahan Impor untuk Tujuan Ekspor (KITE), pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," pungkas Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
