Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto:Dok.Kementan)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto:Dok.Kementan)

World Bank dan Kementan Bahas Kebijakan KUR Perkuat Ketahanan Pangan

Rosa Anggreati • 01 November 2022 13:50
Jakarta: Guna memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan skala produksi nasional, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan pertemuan dengan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, pada Senin, 31 Oktober 2022. Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut pertemuan Menteri Pertanian dan Vice President World Bank (WB) di Washington DC, AS, Selasa, 11 Oktober 2022.
 
Pada pertemuan yang dilakukan secara virtual tersebut, Mentan Syahrul berfokus pada upaya perlunya tindakan dari lembaga internasional untuk bekerja sama dalam solidaritas untuk membangun sektor pertanian lebih baik.
 
"Kami menghendaki World Bank dapat mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan Indonesia, terlebih kita telah berhasil dalam menghimpun dana KUR bagi petani," kata Mentan Syahrul.

Diketahui, Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi sektor pertanian pada tahun 2020 telah dikucurkan Rp55 triliun. Dilanjutkan pada 2021 digulirkan dana Rp85 triliun dan pada 2022 hingga Oktober sudah mencapai Rp95 triliun.
 
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa sektor pertanian selama ini adalah jawaban pasti dalam menghadapi berbagai persoalan dunia. Karena itu, membangun pangan harus dimulai dari kebersamaan.
 
"Kiranya Ms Satu Kahkonen melalui World Bank dapat mendukung program kami seperti tertuang dalam executive summary terkait kajian yang telah dilakukan terutama pada saat Leader Summit G20 di Bali, kiranya juga dapat diteruskan kepada Presiden RI," katanya.
 
Lebih lanjut Mentan menegaskan akan berkoordinasi dengan Menko Bidang Perekonomian terkait capaian, keberhasilan, dan hasil kajian WB terhadap KUR.
 
Terkait pencapaian pembiayaan pertanian di Indonesia, Satu Kahkonen memberikan masukan kepada Mentan agar kembali melakukan kajian lebih mendalam terhadap data-data KUR.
 
"Kajian yang signifikan dengan data yang tersedia sangat dibutuhkan, karena program KUR di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian sifatnya masih baru," ucap Satu.
 
Mr Vikash Choudhary dari World Bank yang ikut hadir dalam pertemuan virtual tersebut mengatakan agar KUR yang selama ini dilakukan dengan sistem kredit subsidi beralih ke arah kredit komersial sehingga akan mengurangi beban APBN.
 
World Bank menjanjikan akan menyediakan executive summary hasil dari pertemuan dan laporan tersebut untuk didiskusikan dengan lembaga pemerintahan terkait seperti Kemenko Perekonomian karena perlu sinergi kajian KUR sektor pertanian secara menyeluruh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan