Ketua Umum DPP IMM Najih Prastiyo mengatakan Erick telah berkomitmen mereformasi seluruh perusahaan BUMN. “Periode awal langsung membentuk inspektorat jenderal, menghapus jabatan sekretaris kementerian, hingga memangkas jumlah deputi,” kata Najih dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 September 2020.
Erick disebut telah merombak jajaran direksi dan menempatkan orang-orang kredibel di posisi penting. Di antaranya, Basuki Tjahaja Purnama, Chandra Hamzah hingga Rudiantara.
Masuknya orang-orang tersebut dinilai menjadi upaya bersih-bersih tubuh BUMN, dengan melakukan efisiensi kerja serta mencegah terjadinya korupsi akibat salah kelola.
"Memutus rantai birokrasi yang berbelit-belit, restrukturisasi utang-utang BUMN untuk melihat prioritas penggunaan utang tersebut, mengembalikan lini bisnis inti perusahaan milik negara dan yang terakhir menjadikan pangan, energi dan health security sebagai prioritas pembangunan," terangnya.
Dia mengungkapkan, upaya holdingisasi yang dilakukan Erick Thohir akan memperaiki kinerja dan mempermudah pengawasan. Erick juga mengevaluasi anak dan cucu perusahaan yang tidak sesuai dengan core bisnis induknya agar perusahaan-perusahaan BUMN Fokus pada inti bisnisnya.
“Ini mendapat respons dan gejolak di internal BUMN. Holdingisasi memperkecil jumlah direksi dan komisaris. Sehingga muncul gerakan-gerakan yang menuntut Erick mundur dari Menteri BUMN,” katanya.
Selain BUMN, DPP IMM juga menyoroti dipilihnya Erick menjadi Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. "Hal ini dapat diartikan bahwa kegiatan penanggulangan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah berjalan di tingkat pusat dan daerah," ujarnya.
DPP IMM Mengajak semua pihak bersatu menghadapi pandemi covid-19 dengan tidak mengganggu kerja-kerja perbaikan yang sedang dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
