"Kan sejak awal kami ditugaskan kami bekerja sama dengan Eijkman Institute. Mereka juga kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia," kata dia dalam Newsmaker Medcom.id, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Ia menambahkan, proses produksi vaksin dalam negeri ini dilakukan supaya Indonesia tidak terus menerus tergantung pada impor. Oleh karena itu, kemungkinan tahun depan akan muncul sejumlah vaksin buatan dalam negeri.
"Kita tidak mau lagi terus menerus impor vaksin. Jadi vaksin merah putih, ada. Mungkin vaksin nusantara, mungkin ada antara swasta dengan berbagai pihak universitas. Atau mungkin juga swasta dengan universitas yang di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, BUMN juga bekerja sama dengan pihak Amerika Serikat (AS) di bidang Research and Development (R&D). Sedangkan untuk produksi vaksin sendiri, BUMN juga bekerja sama dengan Baylor University.
Erick menyebut, vaksin buatan BUMN dengan Baylor University juga sudah terdaftar di WHO dan sudah memasuki tahap uji klinis kedua. Ia berharap produksinya bisa dipasarkan mulai April atau Mei tahun depan.
"Entah yang vaksin nusantara, vaksin merah putih atau BUMN paling tidak kita bisa menekan pembelian besar-besaran oleh pemerintah yang dimana pemasukan pemerintah sekarang cukup ketat juga. Kita berkontribusi vaksin buatan Indonesia," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
