"Digital ekonomi di Indonesia dari size-nya adalah salah satu yang terbesar, di Asia Tenggara kita juga salah satu terbesar. Dari segi daya saing, jelas kita sudah menghasilkan beberapa unicorn. Inilah daya saing yang akan kita dorong dan kita juga harapkan untuk dunia usaha bisa manfaatkan," katanya dilansir dari laman resmi Kemenkeu, Rabu, 3 November 2021.
Dalam Presidensi G20 mendatang, kata Febrio, dunia usaha dalam negeri seharusnya melihat peluang tersebut karena ekonomi digital menjadi bagian dari efisiensi dan percepatan dari pertumbuhan ekonomi.
"Melihat perkembangan digitalisasi perekonomian yang terjadi sangat cepat dalam kurun waktu dua tahun ini akibat pandemi covid-19, Indonesia ingin menjadi bagian dari yang menciptakan tatanan tersebut. Kita tahu bahwa persaingan ini akan makin kuat. Tetapi justru persaingan ke arah digitalisasi ini yang harus kita tidak mau ketinggalan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Febrio menegaskan mandat yang diberikan kepada Indonesia sebagai Presidensi G20 akan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan memastikan agar agenda-agenda penting bagi banyak negara di dunia dapat ter-deliver dengan baik. Di sisi lain, Indonesia juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan perekonomian Indonesia.
"Kita mau memanfaatkan peluang-peluang investasi, terutama investasi hijau yang memang arahnya ke sana karena kita meng-address yang namanya climate change risk. Kita ingin supaya terjadi transisi energi di Indonesia sehingga kita buka peluang-peluang untuk investasi hijau di Indonesia. Kita harapkan dengan menjadi leader di G20 ini akan mengangkat nama Indonesia dan banyak sekali peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh teman-teman dunia usaha," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
