Beroperasi sejak 20 tahun lalu, J.Chicken sudah memiliki cabang di berbagai belahan dunia seperti Amerika, Kanda, Inggris, dan Asia Timur. Mereka sudah lama melirik potensi Asia Tenggara, namun karena pandemi covid-19 membuat mereka menahan diri selama tiga tahun.
“Kami optimis dengan potensi perkembangan bisnis F&B di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sehingga pendiri kami datang secara langsung untuk untuk melihat pasar,” kata Chief Financial Officer Jfood Group Indonesia Jared Liu dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 19 April 2024.
Ia mengaku percaya diri J.Chicken bisa bersaing di tengah gempuran persaingan bisnis ayam goreng di Indonesia. Menurutnya, standar yang diterapkan perusahaan sangat ketat, termasuk dalam membuat ayam goreng dengan mengandalkan tenaga para profesional.
| Baca juga: Hippindo Perkuat Perdagangan Domestik untuk Hadapi Ketidakpastian Global |
Restoran ini menawarkan ayam goreng utuh dengan berbagai pilihan saus sweet sour & spicy whole chicken, brown sugar chilly whole chicken, juga sweet & spicy chicken thigh yang dipadukan dengan beragam pilihan sprinkle dengan menu andalan ayam goreng utuh krispi.
“Memasuki Indonesia, kami juga mengusung strategi menu lokal dan internasional dengan total empat puluh jenis makanan dan minuman yang bisa dinikmati. Menu nasi goreng dengan empat variasi rasa menjadi salah satu menu andalan,” ungkapnya.
Melalui banyaknya ragam menu dengan harga terjangkau, Jared berharap J.Chicken mampu menarik pelanggan dari berbagai usia dan kalangan untuk datang. Para pelanggan juga bisa mendapatkan diskon khusus melalui aplikasi MYJchicken.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
