Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebutkan saat pertama kali ditugaskan menangani Kereta Cepat Jakarta Bandung pada 2019 proyek tersebut terbilang nyaris mangkrak.
Butuh upaya yang besar mulai dari pemetaan proyek hingga negosiasi dengan pihak Tiongkok untuk mendorong penyelesaian proyek tersebut. Tiko melihat, saat itu ada perencanaan yang kurang baik. Salah satunya adalah belum terbangunnya akses jalan di sejumlah stasiun yang sudah terbangun, seperti Karawang dan Halim.
"Jadi (Stasiun) Halim, Karawang enggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang," ujarnya dalam acara InJourney Talks secara daring, dilansir Media Indonesia, Rabu, 2 Agustus 2023.
Dia melanjutkan, proses pembangunan akses yang menghubungkan stasiun kereta cepat dan jalan tol dan utama hingga saat ini masih terus dibangun, meski kereta cepat direncanakan akan diresmikan pada 18 Agustus 2023.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disebut Lahirkan Efek Ganda |
Tiko mengatakan, pembangunan akses jalan di Stasiun Karawang dan Stasiun Padalarang akan rampung pada akhir tahun ini. Tiko bahkan menyebut, jika Stasiun Karawang dibuka untuk operasi saat ini, stasiun tersebut tidak akan memiliki jalan di depannya.
Selain itu, Tiko juga harus menangani proses konstruksi terowongan pada proyek kereta cepat yang kerap ambrol. Dia juga menjelaskan, terowongan yang terletak di ujung Padalarang tersebut kerap ambrol setiap kali dibor.
Pada akhirnya, Tiko pun harus berdiskusi dengan pihak Tiongkok untuk mencari jalan keluar yang terbaik.
"Kemudian kami diskusi panjang lebar dengan Tiongkok dan membuat bor baru. Jadi, dia sambil bor bisa sambil ngecor," imbuhnya.
Menurutnya, dalam pekerjaan proyek selalu muncul adanya titik buta atau blind spot. Maka itu, dalam sebuah tim harus saling mengingatkan.
"Kalau tim itu yang sehat, tim yang saling mengingatkan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News