Pjs. SVP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan perseroan berkomitmen dalam membangun perekonomian nasional dengan memperhatikan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam setiap pembangunan infrastruktur, termasuk dermaga dan tangki LPG di Wayame Ambon. Proyek ini diperkirakan menyerap 45,75 persen TKDN gabungan barang dan jasa.
“Nilai ini lebih tinggi dari standar TKDN proyek Pertamina 2021 yang sebesar 30 persen,” kata Fajriyah dalam keterangan resmi, Jumat, 2 Juli 2021.
Beberapa perusahaan lokal yang berkontribusi dalam pembangunan terminal LPG Wayame antara lain PT Krakatau Steel, PT Wika Beton, PT Hanil Jaya Steel, PT Gajah Mas Tehnik, PT Gracia Sejahtera Perkasa, PT Global Trimandiri Perkasa, PT Alfa Valves Indonesia, PT Control System Arena Paranusa, PT Merkuri Abadi Globalindo, PT Jayakarta Global Pratama, PT Mitra Galperti, PT Lasindo Jayabermasa, PT Fastindo Wiratama dan lain-lain.
Progres pembangunan Terminal LPG Wayame pada Juni sudah mencapai 95 persen. Mulai dibangun pada April 2019, diperkirakan rampung pada bulan Juli 2021.
Selain terminal, Pertamina juga membangun dermaga berkapasitas 6.500 DWT di Terminal LPG Wayame. Pembangunan Terminal LPG, dermaga beserta sarana dan fasilitas pendukung ini menelan investasi Rp330 miliar.
Selain pembangunan Terminal LPG di Wayame, Pertamina juga tengah menuntaskan pembangunan tiga infrastruktur LPG lainnya di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Terminal LPG di Tenau Kupang (NTT), Terminal LPG di Bima (NTB) dan Terminal LPG di Jayapura (Papua). Total kapasitas dari pembangunan 4 infrastruktur ini mencapai 6.000 MT.
“Pembangunan Terminal LPG ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional serta bagian dari penugasan pemerintah dalam rangka penyediaan energi nasional yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun 2021, yang diharapkan dapat menambah pasokan dan juga kehandalan infrastruktur energi nasional,” pungkas Fajriyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News