"Hari ini, saya bersama Gubernur Jawa Barat, Bapak Bupati Tangerang, jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan), dan eksportir mencoba melakukan optimalisasi berbagai produk sektor pertanian di Indonesia," ujar Syahrul setelah melepas ekspor di kawasan Scientia Square Park, Tangerang, Banten, dikutip keterangan tertulis, Kamis, 10 Desember 2020.
Syahrul menyampaikan, bahwa Kementan terus mendorong untuk akselerasi ekspor sektor pertanian ke beberapa negara yang ada. Hal ini sesuai dengan perintah dan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana pemulihan ekonomi menjadi prioritas di tengah pandemi covid-19 yang masih terjadi di seluruh dunia.
"Kita berharap dengan ekspor yang ada mampu memperkuat perekonomian kita di masa yang akan datang, khususnya dalam suasana Covid -19," ujar Syahrul.
Pada masa pandemi covid-19, akselerasi ekspor Indonesia sektor pertanian cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi pada produk domestik bruto (PDB) triwulan III yang meningkat sebesar Rp571,87 triliun, atau 14,68 persen.
Salah satu penopang utama pertumbuhan positif PDB sektor pertanian ialah subsektor perkebunan dengan kontribusi pada triwulan III sebesar Rp163,49 triliun, atau 28,59 persen.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan produk yang diekspor secara simbolis sebagian berasal dari Jawa Barat yang memiliki tingkat kesuburan tanah yang tinggi sehingga dapat di tanami banyak komoditas pertanian.
"Yang kami banggakan ternyata semua bagian pohon kelapa memiliki nilai ekonomi. Batang kelapa bisa digunakan sebagai tiang rumah. Buahnya, airnya, bahkan temburungnya juga selain untuk kerajinan, ternyata di Timur Tengah dibutuhkan sebagai produk untuk gaya hidup," kata Ridwan Kamil.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan Ali Jamil mengatakan, total volume ekspor raya hasil perkebunan yang dilepas pada hari ini berjumlah 94,9 ribu ton dengan 44 negara tujuan.
"Sistem perkarantinaan pertanian IQFAST mencatat komoditas perkebunan yang laris di pasar dunia selain sawit dan produk turunannya adalah kelapa, kopi, karet, mede, dan pinang biji. Sementara rempah juga menunjukkan tren permintaan meningkat khususnya di saat musim pandemi," kata Ali.
Dari rilis data BPS, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang signifikan pada kuartal I-2020 tumbuh 2,19% dan kuartal II-2020 tumbuh 2,15 persen (Y o Y) dan lebih dari 70 persen ekspor pertanian disumbang oleh sub sektor perkebunan.
"Ke depan, agar dapat lebih memberikan dampak dan nilai tambah hasil perkebunan ini, kita akan olah dahulu, baru di ekspor," tutup Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News