Ilustrasi Cadangan Beras. Foto: MI.
Ilustrasi Cadangan Beras. Foto: MI.

Bulog Siap Serap 610 Ribu Ton Beras di Penggilingan

Antara • 30 November 2022 15:43
Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan informasi sebanyak 610.632 ton beras di penggilingan 24 provinsi Indonesia tersedia dan siap untuk diserap oleh Bulog guna memenuhi stok beras baik Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun komersial.
 
Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Batara Siagian mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan telah melayangkan surat resmi ke Direktur Utama Perum Bulog mengenai data beras berikut lokasinya secara terperinci.
 
baca juga: Pemerintah Gelontorkan Beras ke Pasar Demi Stabilkan Harga Jelang Nataru

Kementerian Pertanian menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog. Penyampaian informasi mengenai stok beras ini merupakan hasil dari kesimpulan Rapat Dengar Pendapat antara Kementan, Badan Pangan Nasional, dan BUMN Pangan bersama Komisi IV DPR RI pada 23 November 2022.
 
"Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun tentu dengan variasi harga tergantung lokasi," kata Batara, dikutip dari Antara, Rabu, 30 November 2022.

Batara berharap Bulog dapat segera menyerap beras tersebut, dan tidak perlu melakukan importasi beras karena petani lokal masih sangat mampu memenuhi kebutuhan gudang Bulog.
 
“Dibandingkan produksi secara nasional, sebenarnya kebutuhan gudang cadangan beras Bulog sangat kecil. Tidak mungkin tidak dapat terpenuhi. Saat ini pun petani sedang berproduksi, dan Februari-Maret stok akan melimpah. Kami mohon masa panen raya bisa dimaksimalkan penyerapan,” kata dia.
 
Sebagai informasi, sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu Kementan diberikan waktu memvalidasi data lapangan, dan besaran stok beras yang ada di Indonesia.
 
Namun, pada RDP tersebut juga disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bahwa data stok beras di penggilingan yang disampaikan oleh Kementan sebelumnya tidak valid setelah dilakukan pengecekan langsung oleh Bulog.
 
"Contoh laporan Pak Buwas, yang pertama PT Abadi Langgeng Gemilang Jember memiliki stok 7.000 ton dari informasi kesiapan stok atau target sesuai data Kementerian Pertanian sebesar 100 ribu ton. Dari stok tersebut dibuatkan kontrak pengadaan 7.000 ton untuk Bulog. Coba jelaskan sama saya, kalau masih ada stok 100 ribu ton pasti 100 ribu tonnya Pak Buwas ambil," kata Arief.
 
Selain itu PT Pilar Menara Mas Malang dilaporkan oleh Bulog hanya memiliki stok 260 ton dari informasi yang disampaikan Kementerian Pertanian terdapat stok beras 20 ribu ton. Bulog tidak mengadakan kontrak pembelian beras tersebut.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan