Menteri Perdagangan M Lutfi. Foto: MI/Abdullah
Menteri Perdagangan M Lutfi. Foto: MI/Abdullah

Mendag Optimistis Perundingan IUAE-CEPA Bakal Gairahkan Pasar Ekspor

Husen Miftahudin • 30 Agustus 2021 12:18
Jakarta: Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) bersiap meluncurkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) pada awal September 2021.
 
Peluncuran perundingan IUAE-CEPA dijadwalkan akan dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dengan Minister of State for Foreign Trade UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi pada 2 September 2021.
 
Peluncuran Perundingan IUAE-CEPA akan ditandai dengan penandatanganan Joint Ministerial Statement on the Launching of Negotiation for IUAE-CEPA. Hal itu sekaligus memulai perundingan putaran pertama Indonesia-UAE yang akan dilaksanakan pada 2-4 September 2021.

"Kami menyambut baik rencana peluncuran perundingan IUAE-CEPA di September. Peluncuran perundingan tersebut diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama, terutama di sektor perdagangan dan investasi, sekaligus mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi covid-19," ujar Lutfi dalam siaran pers, Senin, 30 Agustus 2021.
 
Lutfi optimistis kerja sama ini akan menggairahkan pasar ekspor di tanah air. Pasalnya, UEA merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Menjelang Expo 2020 Dubai, pemerintah ingin memanfaatkan momen untuk menggenjot ekspor produk lokal ke UEA.
 
"Selain itu, langkah ini akan membuka peluang penetrasi produk Indonesia yang semakin besar, tidak hanya di kawasan Timur Tengah tetapi juga Afrika dan Eropa," harapnya.
 
Menurut dia, peluncuran perundingan IUAE-CEPA juga merupakan upaya menjaga momentum hubungan baik antarkedua kepala negara. "IUAE-CEPA diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara melalui peningkatan akses pasar perdagangan barang, jasa, dan investasi. Selain itu, juga meningkatkan kerja sama ekonomi, termasuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kedua negara," jelas dia.
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, UEA sebagai anggota Gulf Cooperation Council (GCC) merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
 
"Sehingga, peningkatan kerja sama ini akan memberi manfaat yang besar bagi kedua negara," tutur Djatmiko.
 
Adapun total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari-Juni 2021 mencapai USD1,86 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD0,85 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis.
 
Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD1 miliar. Komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclis, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.
 
Total perdagangan Indonesia-UEA di 2020 sendiri tercatat sebesar USD2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 sebesar USD1,24 miliar. Sedangkan impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD1,68 miliar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan