PLTM Madong memulai konstruksi pada 2019 dengan nilai investasi sebesar Rp437 miliar. Dengan dicapainya tahapan COD, maka PLTM Madong bisa langsung berkontribusi pada pendapatan operasional KEEN. Pada 2022 ini, kontribusi pendapatan PLTM Madong ditaksir sekitar Rp63 miliar dan 2023 sekitar Rp87 miliar.
"PLTM ini menjadi pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang ketiga milik KEEN, setelah PLTA Pakkat 18 MW di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara dan PLTA Air Putih 21 MW di Kabupaten Lebong, Bengkulu. Dengan dicapainya tahapan commercial operation date ini, berarti tahun ini PLTM Madong sudah memberi kontribusi pada pendapatan perusahaan," ujar Wakil Presiden Direktur KEEN Wilson Maknawi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 6 April 2022.
Direktur Operasional KEEN Karel Sampe Pajung menambahkan, PLTM Madong dibangun dengan kapasitas daya terpasang sebesar 10 megawatt (MW) dan target produksi tahunan mencapai 74,46 GWh. Pembangkit ini memanfaatkan aliran Sungai Maiting yang terletak di Desa Madong, Kecamatan Dende' Piongan Napo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
"Kontraktor yang kami tunjuk, PT Anhe Konstruksi Indonesia memulai pembangunan PLTM Madong pada Januari 2020 dan selesai pada Januari 2022 atau masa pembangunan selama dua tahun," ujar Karel.
Secara teknis, jenis hydropower PLTM Madong termasuk dalam tipe run-of-river (ROR). Struktur utamanya meliputi bendungan dengan sistem pintu, terowongan saluran air untuk pengalihan air, penstock, serta pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain. Anak usaha KEEN, PT Nagata Dinamika Hidro Madong, telah menunjuk Global Hydro GmbH sebagai vendor penyedia peralatan utama PLTM Madong.
"Penunjukan Global Hydro, perusahaan asal Austria, dengan pertimbangan perusahaan ini memiliki spesialisasi di bidang manufaktur turbin air dan peralatan hydro-mechanical. Jadi sangat berpengalaman," terang Karel Sampe Pajung.
Wilson menambahkan, PLTM Madong dibangun dengan skema build, own, operate (BOO) untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tercapainya COD pada 25 Maret 2022. Setelah beroperasinya PLTM Madong, KEEN mempersiapkan sejumlah proyek pembangkit lain, dengan tetap konsisten pada pengembangan energi hijau.
"Komitmen kami tetap di energi baru terbarukan, tidak berubah," tutup Wilson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News