Strategi itu sudah dikomunikasikan kepada para karyawannya sebagai bentuk respons terhadap kondisi yang ada. Menurutnya, keterbukaan kepada karyawan adalah kunci untuk menghadapi kondisi sulit.
"Pertama yang kita lakukan tenaga kerja harus disiapkan sedemikian rupa. Kita lakukan komunikasi yang sebaik-baiknya, mempersiapkan tenaga kerja menghadapi turbulensi yang ada baik secara fisik, kesehatan, mental, maupun sistem kerjanya," katanya dalam Indonesia Best CEO 2021, dikutip Kamis, 17 Februari 2022.
Selain itu, Mirdal secara terbuka memaparkan kemungkinan terburuk yang akan dihadapi di Media Group, meski dirinya berharap kondisi tersebut tidak terjadi.
"Berikutnya juga kita komunikasikan betul strategi yang ada. Kita bikin skenario yang terburuk bahkan the worst skenario kita bikin lapis tiga. Tapi kita kemudian berharap, kita melakukan yang terbaik," ucapnya.
Strategi selanjutnya, lanjut Mirdal, adalah menerapkan efisiensi dan efektivitas di segala bisnis. Manajemen berupaya menyiasati kondisi untuk tetap bertahan.
Kemudian menerapkan transformasi digital yang dipercepat. Mirdal mengungkapkan, sebelum pandemi transformasi digital dapat diukur. Namun ketika pandemi melanda, semua lini wajib beradaptasi secara digital.
"Hampir semua berubah. Bahkan sistem kerjanya dari offline menjadi online," imbuhnya.
Selain itu, Media Group juga menerapkan enterprise agility, termasuk di dalamnya manajemen mengelola cash flow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
