Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Pebisnis Indonesia Anggap Inflasi dan Krisis Utang Jadi Dua Risiko Tertinggi di 2022

Despian Nurhidayat • 16 November 2022 13:12
Jakarta: Penelitian terbaru dari World Economic Forum (WEF) yang bekerja sama dengan Zurich, Executive Opinion Survey, menyimpulkan dampak inflasi yang cepat, krisis utang, dan krisis biaya hidup merupakan ancaman terbesar untuk melakukan bisnis di negara-negara anggota G20 pada dua tahun ke depan.
 
Spesifik untuk Indonesia, para pemimpin bisnis di Indonesia masih mengidentifikasi krisis utang sebagai ancaman pertama yang dirasakan bisnis mereka pada 2022, serupa dengan hasil survei tahun lalu.
 
"Meskipun risiko ekonomi menjadi perhatian utama di Indonesia, konflik antarnegara dan kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik) dan ketimpangan layanan digital (risiko teknologi) juga masuk ke dalam lima risiko terbesar di antara para pemimpin bisnis di Indonesia. Bahkan, konflik antarnegara dan inflasi yang cepat berada di peringkat kedua dalam daftar," ungkap Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama dilansir dari keterangan resmi, Rabu, 16 November 2022.

Lebih lanjut, dia menambahkan hasil survei tahun ini cukup berbeda dibandingkan hasil tahun sebelumnya, khususnya di bidang ketimpangan digital.
 
Baca juga: Riset Oxford dan SAP: Pengusaha Tak Kesulitan Menerapkan Praktik Keberlanjutan

 
Pada survei tahun lalu, kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas. Namun bukan hal mengejutkan muncul di tahun ini, karena Indonesia sekarang berada pada tahap percepatan pembangunan infrastruktur digital untuk menawarkan layanan digital yang merata dan mendukung transformasi digital.
 
Korelasi antara ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko di antara para pemimpin bisnis di Indonesia, seraya mereka mengatasi kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, mengintensifkan hubungan antarnegara, dan transformasi digital yang cepat di seluruh sektor bisnis.
 
Hasil Executive Opinion Survey ini, didasarkan pada respons terhadap lebih dari 12 ribu pemimpin bisnis dari 122 negara yang dilakukan antara April dan Agustus 2022, yang diterbitkan pada COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan