Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Panen Raya di Pandeglang, Kementan: Biar Pangan Nasional Kuat!

Antara • 11 Januari 2023 09:01
Pandeglang: Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan panen raya di lahan ratusan hektare di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten. Adapun panen raya yang terjadi diharapkan bisa memperkuat ketahanan pangan di masa mendatang.
 
"Kami mengapresiasi panen raya di sini dengan produktivitas rata-rata enam ton per hektare," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, di Pandeglang, dilansir dari Antara, Rabu, 11 Januari 2023.
 
Panen raya di Kabupaten Pandeglang dipastikan menyumbangkan kedaulatan pangan, sebab wilayah Banten hingga kini pemasok beras terbesar di tingkat nasional. Bahkan, di 2022, Banten masuk peringkat ke delapan sebagai daerah penghasil beras nasional.
 
"Kita memastikan panen raya awal 2023, produksi pangan di Banten melimpah," kata Suwandi.
 
Menurut dia, keberhasilan Banten menjadi sentra penghasil beras peringkat kedelapan tingkat nasional itu atas kerja keras semua pihak, termasuk gubernur, bupati, dan petani. Produktivitas panen padi rata-rata enam ton per hektare mampu memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri, terlebih menghadapi berbagai tantangan dan ancaman krisis global.
Baca: Ekonom Yakin Defisit APBN Bisa di Bawah 3% di 2023

"Kami meyakini Banten merupakan wilayah subur dan potensi besar dalam menguatkan pangan nasional," katanya.
 
Ia menyebutkan produksi pangan pada Februari 2023 diperkirakan menghasilkan produksi beras 4,3 ton dengan lahan seluas 1,4 juta hektare. Produksi beras sebanyak 4,3 ton itu dinilai luar biasa untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
 
Dengan demikian, mereka petani terus meningkatkan indeks pertanaman juga menggunakan berbagai teknologi yang ramah lingkungan dan efisien dalam pembiayaannya. Penggunaan teknologi dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan dan mampu mendongkrak ekonomi petani.
 
"Jika panen produktivitas rata-rata enam ton gabah basah/hektare dan dijual Rp5.000 per kg, sehingga petani mendapatkan uang Rp30 juta per hektare," pungkasnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan