Penerimaan gelombang 21 ini adalah gelombang terakhir sesuai dengan alokasi budget untuk semester II tahun ini sebesar Rp21,2 triliun.
Meski begitu, Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu menyebut, masih ada kesempatan bagi masyarakat yang belum diterima dalam program kartu prakerja. Hanya saja kuotanya masih harus menunggu peserta yang sudah diterima namun tidak membeli pelatihan pertamanya.
"Kami terus memantau kepesertaan yang dicabut dari gelombang 18-21 karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan lolos sebagai peserta prakerja," kata dia kepada wartawan, Jumat, 24 September 2021.
Ia menambahkan, nantinya total kepesertaan yang dicabut akan dipulihkan dalam gelombang tambahan. Namun demikian, Louisa menyebut, pembukaan kembali gelombang tambahan ini tidak dilakukan dalam waktu dekat, mengingat peserta di gelombang 21 masih memiliki waktu 30 hari ke depan.
"Kapan gelombang tambahan itu dibuka akan ditentukan kemudian. Yang pasti tidak dalam waktu dekat karena peserta gelombang 21 masih memiliki 30 hari untuk membeli pelatihan pertama," ungkapnya.
Selama 1,5 tahun, pelaksanaan program kartu prakerja di tengah situasi pandemi telah memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Sejak Gelombang 1 dibuka pada 11 April 2020 hingga penerimaan Gelombang 20 pada 15 September 2021, program ini sudah menjangkau 10,6 juta penerima manfaat.
"Rinciannya yakni 5,5 juta peserta pada 2020 serta 5,1 juta penerima kartu prakerja pada 2021," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam keterangan tertulisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
