Geliat dua sektor usaha itu bahkan diyakini bakal mendongkrak perekonomian Pulau Dewata. Pemerintah, kata Sandiaga, memperkirakan ekonomi di pulau Bali akan tumbuh hingga enam persen di kuartal IV-2022.
"Ancar-ancar saya di angka lima persen sampai enam persen di kuartal IV tahun ini untuk Bali. Target penciptaan lapangan kerja dan pemulihan sektor UKM-nya masih on track," jelas Sandiaga dalam konferensi pers di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa, 15 November 2022.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali itu lebih rendah dari kuartal III-2022 yang tercatat tumbuh 8,09 persen (yoy). Sandi, sapaan karib Sandiaga menjelaskan, realisasi pertumbuhan kuartal III itu tinggi disebabkan hitungan perbandingan dasar dengan periode sama di 2021.
Saat itu, perekonomian Bali tercatat minus 4,08 persen. Minusnya pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata kala itu utamanya disebabkan oleh merebaknya varian Delta covid-19 di Tanah Air.
| Baca juga: Indonesia Dorong Restrukturisasi Utang Negara Miskin |
Hal itu amat membatasi mobilitas masyarakat karena adanya restriksi yang diberlakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus. Setelah virus tersebut dapat dikendalikan, ekonomi Bali di kuartal IV-2021 mencatatkan pembalikkan dengan tumbuh di angka 0,51 persen (yoy).
"Jadi boleh dibilang secara year on year (yoy) akan tinggi (di triwulan kuartal IV-2022), tapi sangat sulit untuk menyamai angka 8,1 persen (di kuartal III-2022)," kata Sandiaga.
"Kita berharap kuartal keempat tetap meningkat, tapi mungkin angkanya termoderasi dibandingkan di kuartal ketiga tahun ini," pungkas dia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
