President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya melakukan penebalan runway sebanyak tiga lapis dengan ketebalan total 19 cm menggunakan aspal spesifikasi khusus yakni Polymer Modified Bitumen Penetration Grade 76 (PMB PG 76).
"Runway utara atau yang biasa disebut juga dengan runway 2 saat ini dipastikan lebih andal dalam melayani penerbangan khususnya di saat periode sibuk seperti Nataru," kata Awaluddin, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 9 Desember 2020.
Selain itu, Kementerian Perhubungan juga memberikan rekomendasi yang sama untuk taxiway sisi utara sebagai jalur penghubung antara runway 2 dengan apron. Menurutnya, peningkatan kemampuan runway 2 ini sejalan dengan fokus Angkasa Pura II untuk memastikan kesiapan dalam aspek infrastruktur dan fasilitas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelang angkutan Nataru.
"Kami juga memastikan ketersediaan dan kecukupan sumber daya manusia (People Sufficiency) dan penerapan kepatuhan protokol kesehatan di tengah pandemi serta pelaksanaan protokol operasional secara ketat (Protocol/SOP Obedience), jelas Muhammad Awaluddin.
Bandara Soekarno-Hatta merupakan bandara pertama di Indonesia yang beroperasi dengan tiga runway sekaligus. Runway 1 dan 2 memiliki dimensi masing-masing 3.600 x 60 meter, sementara runway 3 berdimensi 3.000 x 60 meter.
Melalui tiga runway tersebut, kapasitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dapat mencapai lebih dari 100 pergerakan penerbangan per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
