"Untuk produk elektrik berupa internet itu naik spesifik. Pada 2020, dibutuhkan (untuk) WFH di AS agar membuat internet mereka jadi lebih baik. Mereka mengimpor lebih banyak dari Indonesia," jelas Menteri Perdagangan M Lutfi dikutip dari Mediaindonesia.com, Sabtu, 30 Januari 2021.
Selain elektrik, produk ekspor lain yang unggul pada tahun lalu, yakni mebel atau furnitur. Sikap AS yang menuding Vietnam menggunakan kayu ilegal, menjadi berkah tersendiri bagi Indonesia. Pasalnya, keran ekspor Indonesia ke AS menjadi lebih lancar.
Diketahui, United States Trade Representative (USTR) tengah melakukan investigasi 301 terhadap Vietnam soal produk furnitur dan manipulasi mata uang.
"Poin kami adalah Indonesia menikmati ekspor saat pandemi covid-19. Kita juga bisa melihat pertumbuhan produk mebel yang masuk top 20. Tumbuh 11,64 persen dengan nilai USD2,3 miliar," terang Lutfi
Secara menyeluruh, nilai ekspor Indonesia pada 2020 mencapai USD163,3 miliar. Rinciannya, kinerja ekspor sektor migas sebesar USD8,3 miliar dan sektor nonmigas mencapai USD155 miliar.
Adapun tiga besar produk ekspor dengan nilai tinggi, yaitu produk minyak nabati (CPO) dengan nilai USD20,72 miliar. Kedua, produk batu bara dengan nilai ekspor USD17,27 miliar. Lalu ketiga, besi dan baja dengan ekspor sebesar USD10,85 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
