Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO: Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO: Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Luhut Dorong Obat Modern Asli Indonesia Masuk JKN

Husen Miftahudin • 25 Februari 2022 11:03
Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) berbahan baku alam Indonesia dimasukkan ke dalam Formularium Nasional. Harapannya bisa digunakan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 
Ia menyampaikan bahwa OMAI dengan status fitofarmaka harus diberikan kesempatan masuk dalam sistem JKN. Hal ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah dalam memanfaatkan potensi pembelian produk dalam negeri.
 
Keberpihakan pemerintah kepada produsen farmasi nasional juga penting dilakukan karena mereka memiliki semangat untuk meneliti, mengembangkan, dan memproduksi obat-obatan dalam negeri yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.

"Dukungan ini diperlukan agar kemandirian farmasi nasional dapat segera diwujudkan," tegas Luhut dalam Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Sulawesi Selatan, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 25 Februari 2022.
 
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Odo RM Manuhutu menambahkan, pengembangan obat-obatan dari bahan baku alam Indonesia dapat berperan dalam memaksimalkan pemanfaatan potensi alam yang beragam jenis dan banyak jumlahnya.
 
Apalagi biodiversitas Indonesia merupakan terbesar kedua dunia, tetapi menduduki peringkat 19 sebagai negara pengekspor obat herbal. Ini jauh di bawah Belanda dengan 6,05 persen di peringkat ketiga, Tiongkok 27,54 persen di peringkat kedua, dan India 33,46 persen di peringkat pertama.
 
"Karena itu, program Bangga Buatan Indonesia menjadi momentum bagi obat modern asli Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tutur Odo.

Membangkitkan ekonomi masyarakat

Ia melanjutkan, kontribusi OMAI untuk membangkitkan ekonomi masyarakat perlu mendapatkan tempat. UMKM dan petani yang membudidayakan hasil tanaman obat, budi daya ikan, serta cacing yang dimanfaatkan menjadi bahan baku obat, akan merasakan dampak ekonomi yang besar.
 
"Kalau OMAI didorong pemanfaatannya masuk ke dalam Jaminan Kesehatan Nasional, maka UMKM dan petani akan lebih sejahtera. Tentunya ini akan mendorong agrowisata di daerah-daerah," ucapnya.
 
Dexa Group, salah satu perusahaan farmasi nasional juga turut berpartisipasi mendonasikan OMAI untuk kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan. Salah satunya HerbaASIMOR yang mengandung ikan gabus hasil budidaya petani di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
 
Dalam rangkaian acara tersebut, Dexa Group sebagai menggelar Ekspedisi OMAI sebagai bentuk dukungan Bangga Buatan Indonesia-Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BWI) Sulawesi Selatan 2022. Dalam acara tersebut, Dexa Group mengirimkan donasi obat-obatan menggunakan kapal pinisi, untuk berlayar menuju Pelabuhan Galesong, Kabupaten Takalar.
 
"Pemberian bantuan OMAI merupakan bagian program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Melalui bantuan OMAI untuk kesehatan masyarakat dan juga sebagai program penanganan stunting, kami mengharapkan masyarakat semakin bangga untuk menggunakan produk buatan Indonesia," tutup Corporate Affairs Director Dexa Group Krestijanto Pandji.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan