"Di tingkat global kami melihat bahwa pembahasan tentang investasi hijau telah berkembang sebagai konsep pemulihan ekonomi dengan lebih baik, sekaligus berkelanjutan," ujar Adnan dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 2 Agustus 2022.
Hal tersebut diungkap dalam salah satu sesi Jurisdiction Collective Action Forum (JCAF). Adnan mendukung konsep pemodalan itu, karena fokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Baca: Kunker Airlangga ke Jepang Diharap Tarik Investor Energi Baru Terbarukan |
Konsep tersebut dinilai selaras dengan isu yang dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan menyebut ada 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp150 triliun atau setara dengan USD10 miliar.
Proyek tersebut telah dipetakan untuk memudahkan investor mengambil keputusan berinvestasi di Indonesia. Proyek-proyek ini telah dituangkan dalam 'Peta Peluang Investasi' yang dapat memberi gambaran komprehensif bagi investor.
“Secara bersamaan, kami juga bermitra dengan rekan-rekan dari Koalisi Ekonomi Membumi membuat panduan Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata Indra.
Hal tersebut, ujar dia, untuk memastikan investasi yang masuk ke Indonesia dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan UMKM. Sehingga, ada gerakan kolektif mendorong pertumbuhan ekosistem investasi hijau skala besar dan UMKM di Indonesia.
"Setidaknya dalam lima tahun ke depan, terdapat 100 bisnis berkelanjutan dalam berbagai skala yang terkait dengan yurisdiksi dengan hutan/gambut/ekosistem penting dan dapat meningkatkan investasi setidaknya USD200 juta,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
