Ilustrasi PLTU. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi PLTU. Foto: MI/Ramdani.

PLN IP Paparkan Teknologi Canggih Kendalikan Emisi Pembangkit Suralaya

Husen Miftahudin • 13 September 2023 10:23
Jakarta: General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) Suralaya PGU Irwan Edi Syahputra Lubis menegaskan pembangkitan listrik di sekitar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang ramah lingkungan.
 
"Ada Electrostatic Precipitator (ESP) serta Continuous Emission Monitoring System (CEMS)," ungkap Irwan dalam sebuah webinar bertajuk Dampak Kualitas Udara Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Suralaya, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 13 September 2023.
 
Menurut dia, adopsi teknologi ESP dan CEMS pada pembangkit di sekitar Jakarta, terutama PLTU Suralaya, telah dilakukan meski masih sering dituding sebagai penyebab polusi udara.
 
Teknologi tersebut, jelas dia, sudah terpasang pada tiap-tiap cerobong pembangkit listrik untuk memastikan emisi gas buang. Termasuk PM 2.5 mampu ditekan dengan maksimal.

"ESP merupakan teknologi ramah lingkungan pada PLTU yang berfungsi untuk menangkap debu dari emisi gas buang dengan ukuran sangat kecil," beber Irwan.
 
Selain pemasangan ESP, juga telah terpasang Low NOx Burner dan pemilihan batu bara rendah sulfur (Coal Blending) pada setiap PLTU sehingga emisi yang dikeluarkan oleh PLTU selalu aman dan berada di bawah ambang batas pemenuhan baku mutu sesuai dengan Permen LHK 15/2019.
 
Baca juga: ISPU: Kualitas udara di Jakarta Timur Tidak Sehat pada Rabu Pagi
 

Teknologi CEMS


Adapun CEMS, papar dia, merupakan teknologi yang digunakan untuk memantau emisi pembangkit secara terus menerus. Dengan demikian, emisi yang keluar dari cerobong dapat dipantau secara real time serta dipastikan tidak melebihi baku mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
Secara gamblang, prinsip kerja ESP yaitu dengan memberi muatan negatif kepada abu hasil pembakaran melalui beberapa elektroda. Jika abu tersebut diteruskan ke dalam sebuah kolom yang terbuat dari plat yang memiliki muatan lebih positif, maka secara alami abu akan tertarik oleh pelat bermuatan positif tersebut.
 
Abu hasil pembakaran akan terakumulasi dan sebuah sistem rapper khusus akan membuat abu tersebut jatuh ke bawah dan keluar dari sistem ESP. Efisiensi penyaringan abu dengan ESP mampu mencapai 99,9 persen.
 
"Pemantauan itu berlaku real time, sehingga kualitas udara di sekitar pembangkitan listrik dipastikan aman atau bisa terkendali di bawah Baku Mutu yang ditetapkan pemerintah," kata Irwan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan