Pelepasan ekspor dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga, dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu, 26 September 2020.
Selain Airlangga dan Syahrul, dalam pelepasan ekspor kali ini, turut hadir Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Saat memberikan sambutan, Airlangga menyampaikan harapan bahwa ekspor dapat dijadikan rujukan untuk direplikasi di daerah lain. "Ini adalah ekspor yang luar biasa dan diharap dapat direplikasi di berbagai daerah karena kita adalah Negeri rayuan pulau kelapa," ucap Menko Arilangga, dikutip keterangan tertulis, Senin, 28 September 2020.
Airlangga menyebutkan produk olahan kelapa Indonesia saat ini menjadi salah satu komoditas unggulan. Apalagi, salah satu produk olahannya bisa meningkatkan imunitas tubuh.
“Pak Mentan Syahrul cerita kalau minyak VCO (virgin coconut oil) bisa meningkatkan imunitas tubuh manusia. Dalam kondisi pandemi sekarang, permintaannya meningkat,” ucap Airlangga.
Selain produk olahan kelapa, komoditas lainnya yang diekspor adalah arang ke Malaysia dengan volume ekspor 7 ribu kg senilai Rp49 juta; karet dengan tujuan Tiongkok, UEA, Kanada, Jepang, Turki, dan Amerika Serikat dengan volume 2 juta kg senilai Rp35,27 miliar; dan babi potong hidup tujuan Singapura sebanyak 915 ekor senilai Rp3,3 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul menyebutkan Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program strategis Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks). Melalui program itu diharapkan sektor pertanian bisa menjadi penopang kemajuan ekonomi.
"Dalam lima tahun ke depan, secara terukur kita harapkan peningkatan ekspor pertanian sebanyak tiga kali lipat bisa dicapai. Berdasarkan data kami, 544 kabupaten/kota sudah teridentifikasi memiliki potensi ekspor,” ucap Mentan.
Mentan Syahrul pun berharap kinerja ekspor komoditas pertanian bisa terus meningkat. Apalagi, bisa ditopang sinergi lintas sektor dan lembaga. Diharapkan sektor pertanian pun bisa semakin menopang perekonomian nasional.
Pada periode Januari hingga Agustus 2020, Syahrul menyebutkan ekspor sektor pertanian Indonesia meningkat sejumlah 8,82 persen, yakni mencapai Rp258 triliun. Peningkatan nilai ekspor pertanian turut disumbang oleh sejumlah komoditas unggulan baru.
"Porang, sarang burung walet, daun ketapang, sarang semut hitam, sarang semut putih, merupakan komoditas-komoditas ekspor baru pertanian yang bisa memberikan peningkatan ekspor pertanian," kata Mentan Syahrul.
Lebih lanjut dijelaskan Mentan Syahrul bahwa di dalam organisasinya terdapat Badan Karantina Pertanian sebagai instrumen strategis ekspor produk pertanian yang bertanggung jawab memberikan Sertifikat Karantina, sertifikat sanitary dan phytosanitary, produk-produk pertanian.
"Karantina pertanian kita sudah berbasis online dan kami selalu pastikan tidak boleh sampai ada masalah. Setiap jumat kita kontrol. Karantina kami juga berfungsi seperti konsultan. Jadi kalau ada yang kesulitan dan bermasalah dalam proses ekspor, bisa berkonsultasi dengan mereka," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mentan Syahrul juga menyampaikan harapan kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi agar dapat melaksanakan pengadaan pohon kelapa berjumlah satu juta pohon.
"Kalau pak Menko izinkan, saya ingin mengembangkan satu juta pohon kelapa. Kita lihat kelapa dari akar hingga daunnya bisa menghasilkan devisa bagi Indonesia. Dengan satu juta dengan model cluster, kelapa genjah, kita bisa menghasilkan 150 buah dalam satu tahun," kata Mentan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News