Kapal selam Alugoro bersiap menjalani first trimming test - - Foto: dok PAL Indonesia.

Bangga! Indonesia Punya Kapal Selam Rakitan Anak Bangsa

Husen Miftahudin • 03 September 2020 20:41

Jakarta: Indonesia perlu berbangga hati karena memiliki kapal selam asli karya anak bangsa. Bahkan Indonesia terhitung sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bisa membuat kapal selam dengan 'tangan' sendiri.

Kapal selam ini bernama Alugoro, dan masih dalam tahap uji coba sebelum diserahkan kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk digunakan oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Alugoro dibuat oleh perusahaan BUMN galangan kapal nasional, PT PAL Indonesia (Persero) dengan skema transfer teknologi bersama Korea Selatan (Korsel). Dalam hal ini PT PAL bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME).

Dalam pengerjaan joint section, PT PAL berhasil menyelesaikan dengan predikat zero defect. Peluncuran kapal selam ini bahkan mendapatkan predikat zero defect alias tanpa cacat dan diakui diakui langsung oleh tim dari DSME.

Kapal selam Alugoro memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan 21 knot ketika di bawah air dan 12 knot ketika berada di permukaan. Kapal ini juga mampu membawa 40 kru. Untuk kemampuan jelajah, Alugoro mampu bergerak selama 50 hari dan didesain dengan lifetime hingga 30 tahun.

Pembangunan kapal selam Alugoro menelan biaya investasi sebanyak Rp1,3 triliun dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PAL. Hal ini menjadi investasi jangka panjang negara dalam memiliki penguasaan teknologi tertinggi alat utama sistem pertahanan (alutsista) laut, serta demi meminimalisasi ketergantungan Indonesia terhadap industri alutsista luar negeri.

Adapun tahapan uji coba pertama Alugoro dilaksanakan pada 24 Oktober 2019 di dermaga kapal selam PT PAL. Alugoro berhasil melewati tahap first trimming test ini yang menguji keseimbangan kapal selam, baik di atas permukaan air maupun di bawah permukaan air. Kapal selam ini memenuhi syarat kestabilan di permukaan dan pada saat menyelam dengan kedalaman 15-18 meter.

Selanjutnya kapal selam Alugoro harus menjalani beberapa tahapan tes lain seperti Sea Acceptance Test (SAT) atau tes berlayar di perairan terbuka, hingga tahapan final completion (penyelesaian akhir) sebelum akhirnya dapat beroperasi penuh.

Pada Januari 2020, Alugoro menjalani tahapan Nominal Diving Depth (NDD) di perairan utara Pulau Bali. Tahapan ini pun dinyatakan berhasil karena Alugoro mampu menyelam hingga kedalaman 250 meter. Tahapan NDD ini sangat penting, karena dapat disimpulkan bahwa 90 persen proses pembuatan kapal selam berhasil dilakukan.

Lalu pada 4 Maret 2020, kapal selam Alugoro juga berhasil menjalani tahap uji Tactical Diving Depth (TDD) hingga kedalaman 310,8 meter dengan tekanan lingkungan pada kedalaman tersebut sebesar 30 bar. Tahapan ini juga krusial karena menguji kekedapan kapal. TDD merupakan tes kedalaman taktis bagi kapal selam di bawah laut yang sulit dideteksi oleh kapal di atas air.

Selanjutnya pada 30 Juli 2020, kapal selam Alugoro sukses mengerjakan dry docking di Graving Dock Irian PT PAL. Setelah proses suplai logistik di dermaga kapal selam PAL selesa, kapal selam Alugoro menyusuri Selat Madura, Laut Jawa, dan sempat menuju perairan Banyuwangi untuk menjalani fase lanjutan SAT.

Alugoro menjalani drydocking selama tujuh hari untuk pembersihan badan bawah garis air. Dengan kondisi yang bersih diharapkan bisa mencapai hasil optimal dalam pelaksanaan fase lanjutan SAT. Kecepatan dry docking kapal selam Alugoro dilakukan dengan efisiensi pada pemakaian ulang fasilitas dock block yang sebelumnya digunakan docking kapal selam KRI Nagapasa 403.

Setelah melewati proses pengujian, kapal selam Alugoro ini akan diserahkan kepada Kemenhan untuk digunakan oleh TNI AL pada Desember 2020.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(Des)