"Untuk tahun depan, akan ada Rp796,3 triliun atau naik 4,2 persen dari transfer ke daerah," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat dengan Komite IV DPD di Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Ia merinci transfer ke daerah sebesar Rp724,3 triliun terdiri dari dana transfer umum Rp493,04 triliun. Dana transfer umum terbagi atas Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp102,74 triliun serta Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp390,29 triliun.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan dana transfer khusus sebesar Rp196,43 triliun, yang terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Rp65,24 triliun atau naik 21,3 persen dari tahun ini dan DAK Nonfisik Rp131,17 triliun yang naik 1,9 persen.
"Dana Insentif Daerah (DID) tahun depan sebesar Rp13,5 triliun. Ini menurun (sebesar Rp5 triliun atau 27 persen) karena tahun ini kita meningkatkan dan mendorong khusus untuk penanganan covid," jelas dia.
Untuk dana otonomi khusus (otsus) dan dana keistimewaan dialokasikan sebesar Rp21,3 triliun, terdiri dari dana otsus Provinsi Papua dan Papua Barat, serta dana otsus Provinsi Aceh masing-masing Rp7,8 triliun, dana tambahan infrastruktur dalam rangka otsus Rp4,37 triliun, dan dana keistimewaan DI Yogyakarta Rp1,32 triliun.
Terakhir ada alokasi untuk dana desa sebesar Rp72 triliun. Alokasi dana desa sebenarnya tidak mengalami perubahan, tetapi dibandingkan dengan APBN dalam Perpres 72 Tahun 2020, jumlahnya naik 1,1 persen sebesar Rp810 miliar dari Rp71,19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
