Lutfi mengacu pada perkembangan neraca perdagangan Indonesia yang masih positif di tengah pemulihan ekonomi global. Tercatat, pada Juni 2021 neraca perdagangan masih surplus USD1,32 miliar.
"Dengan keadaan seperti itu, saya merasa perekonomian kita jauh lebih kuat, jauh lebih baik dibandingkan 2020," ungkap Lutfi dalam konferensi pers daring, Senin, 26 Juli 2021.
Ia menjelaskan, ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2021 sebesar USD17,31 miliar atau meningkat 8,45 persen dibandingkan bulan lalu (month on month/mom).
Secara kumulatif dari Januari hingga Juni 2021 ekspor nonmigas sebesar USD97,06 miliar atau meningkat 34,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Sedangkan impor nonmigas pada Juni 2021 sebesar USD14,93 miliar atau meningkat 22,66 persen MoM. Kemudian secara kumulatif pada Januari hingga Juni 2021 sebesar USD79,49 miliar atau meningkat 25,44 persen YoY.
"Sehingga neraca perdagangan kumulatif Januari hingga Juni 2021 surplus USD11,86 miliar," sebutnya.
Adapun surplus perdagangan tertinggi pada Januari hingga Juni 2021 terjadi pada perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat yaitu USD6,55 miliar. Lalu diikuti oleh perdagangan antara Filipina dan India masing-masing USD3,29 miliar dan USD2,14 miliar
Sementara defisit tertinggi pada periode Januari-Juni 2021 terjadi pada perdagangan dengan Tiongkok sebesar USD3,19 miliar. Kemudian diikuti dengan perdagangan Indonesia dengan Australia dan Singapura masing-masing sebesar USD2,61 miliar dan USD2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
