Selat yang membentang antara Pulau Nipa, Batam, dan Singapura ini menjadi perairan tersibuk di dunia, sehingga banyak kapal asing yang membutuhkan bahan bakar.
“Penyaluran bunker di Pulau Nipa menandakan babak baru kesiapan Pertamina Patra Niaga dalam melayani kapal asing yang melintasi Selat Malaka," ujar Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga SH C&T Riva Siahaan dalam keterangan resmi, Kamis, 10 Maret 2022.
Riva menjelaskan, Selat Malaka sendiri dilalui 120 ribu kapal per tahun yang mayoritas melakukan bunkering di Singapura. Dengan hadirnya layanan bunkering Pertamina Patra Niaga di Pulau Nipa akan dapat menjadi alternatif bunker hub bagi kapal-kapal tersebut selain Singapore port.
Bunker perdana bagi ocean going vessels di Selat Malaka ini disalurkan kepada kapal kargo berbendera Iran, MV Shahraz dengan total bahan bakar yang diisikan sebanyak 289 ribu liter.
"First bunkering di Selat Malaka ini bukti bahwa pelabuhan-pelabuhan strategis harus terus dikembangkan dan dilengkapi berbagai layanan pendukung untuk memenuhi kebutuhan pelayaran dan bisnis maritim di Indonesia," ungkap Riva.
Pertamina berharap upaya tersebut dapat meningkatkan pendapatan negara dan mampu untuk memberikan layanan jasa bunkering di wilayah perairan strategis Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
