"Pemulihan ekonomi dengan pembukaan atau penyesuaian kegiatan ekonomi setelah kurva melandai dan melakukan kegiatan berbasis dorongan fiskal dan moneter sehingga diharapkan keluar dari resesi ekonomi," kata Airlangga usai rapat terbatas di Jakarta, Rabu, 27 Mei 2020.
Saat ini pemerintah tengah menyusun fase pemulihan ekonomi secara bertahap. Bahkan pemerintah telah menyiapkan program pemulihan ekonomi nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020. Total anggaran untuk program ini mencapai Rp641,17 triliun.
Meski begitu, pemerintah tetap akan memperhatikan aspek kesehatan agar perkembangan pandemi covid-19 ini bisa dikendalikan. Pemerintah juga akan menyiapkan protokol kesehatan yang disesuaikan dengan sektor usaha, wilayah, ruang publik, sampai dengan transportasi umum.
"Jadi protokol-protokol itu berbagai sektor telah menyiapkan protokolnya. Di antaranya itu ada persyaratan yang kita sebut sebagai syarat perlu, di mana syarat perlu itu melihat dari perkembangan covid-19, pengawasan virus, kemudian kapasitas layanan kesehatan, kesiapan dunia usaha, respons dari publik," ungkapnya.
"Kemudian protokol baru terkait kebersihan tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, isolasi mandiri, pengecekan suhu, dan selanjutnya," lanjut dia.
Dalam menerapkan kenormalan baru demi mengangkat kembali aktivitas ekonomi ini, pemerintah akan menjadikan data sebagai acuan. Hal ini didasari statistik angka reproduksi efektif (Rt) dari sebuah virus yang berada lebih kecil dari level satu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
