Hal itu berdasarkan riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia yang menyatakan, 75 persen UMKM merasa program promo/cash back efektif dalam meningkatkan jumlah transaksi. Dari 114 brand yang disurvei, 24,7 persen mengaku strategi bakar duit telah berhasil meningkatkan transaksinya.
"Survei ini membuktikan bahwa bakar duit itu ternyata punya dampak yang positif. Jadi, enggak betul bakar-bakar duit itu ditujukan hanya untuk membawa manfaat bagi perusahaan teknologi saja, seperti OVO. Ternyata bakar itu membawa manfaat bagi UMKM," ungkap Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, dilansir Mediaindonesia.com, Jumat, 1 Oktober 2021.
Dengan begitu, dia mengatakan secara langsung menunjang program pemerintah dalam mendorong pelaku UMKM go digital dan meningkatkan pemanfaatan digital.
"Ternyata dalam pengalaman kami, terbukti dari survei ini, strategi itu bisa meningkatkan pendapatan UMKM sampai 27 persen. Menurut saya, strategi bakar duit ini menurut tidak lagi negatif," jelasnya.
Secara umum, riset yang dilakukan CORE itu menyatakan, 68 persen UMKM mengalami kenaikan pendapatan bulanan melalui OVO. Kemudian, 84 persen UMKM mitra OVO diketahui terbantu selama pandemi, 70 persen mengalami peningkatan transaksi per hari.
Sebanyak 68 persen UMKM juga disebut mengalami peningkatan pendapatan per bulan. Survei ini pun melibatkan 2.001 UMKM dari delapan provinsi dan 12 kota dengan metode tatap muka.
Fergiansyah, yang lebih dikenal sebagai Ncess Nabati yang merupakan pelaku usaha kuliner, mengaku terbantu dengan program promo yang kerap diberikan OVO dalam mendongkrak penjualan usahanya yang bernama Bakso Ncess ini.
"Awal pandemi, saya sempat babak belur, tapi adanya (sistem) uang elektronik di OVO juga memudahkan usaha kami. Para konsumen bisa menggunakan uang elektronik dalam transaksi. Ini mempermudah bisnis kami," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
