Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, penurunan tersebut disebabkan karena pemerintah memiliki program jangka panjang yang fokus membangun sumber pangan di berbagai daerah.
"Saya ingin katakan bahwa tahun ini impor turun 10 persen. Sebabnya adalah kita telah membangun lumbung pangan baru, baik di dataran rendah Kalimantan Tengah, maupun dataran tinggi Sumatera Utara," ujar Syaharul dikutip keterangan tertulis, Rabu, 30 Desember 2020.
Syahrul mengatakan, pihaknya juga sudah mengambil langkah tambahan dengan memperluas area tanam di sejumlah daerah. Bahkan, perluasan area lumbung pangan (food estate) akan mulai dikerjakan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku.
"Kami membuat langkah-langkah tambahan dan perluasan area tanam pada 2021. Bahkan besok kami akan masuk ke NTT dan Maluku. Selain itu kami juga memiliki program penguatan diversifikasi pangan lokal," katanya.
Secara umum, Mentan mengaku pihaknya telah melakukan langkah antisipasi terkait kemungkinan adanya kekurangan pasokan pangan. Salah satunya dengan melakukan mapping dan mengendalikan cuaca yang ada.
"Hambatan selama ini adalah cuaca. Tapi kita sudah melakukan percepatan dengan memburu air. Oleh karena iru InsyaAllah semua bisa dikendalikan. Secara umum, saya dapat pastikan bahwa kebutuhan 11 bahan pokok terkendali dengan baik, bahkan kita mempersiapkan beras untuk 2 rahun ke depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News