Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang. Foto: Dok istimewa
Rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang. Foto: Dok istimewa

Jababeka Berencana Bangun KEK, Sektor Ini yang Dibidik

Eko Nordiansyah • 13 Oktober 2023 20:53
Jakarta: PT Jababeka Tbk, President University dan Technical University of Munich Asia (TUM Asia) bekerja sama untuk menyusun rencana kerja pembangunan pusat penelitian dan pengembangan yang diintegrasikan dengan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pendidikan dan Teknologi di Jababeka, Cikarang.
 
“Penandatanganan MoU ini merupakan salah satu langkah nyata dari upaya kami untuk mewujudkan KEK Pendidikan dan Teknologi di kawasan industri Jababeka, Cikarang,” kata Direktur Jababeka & Co Sutedja S. Darmono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Oktober 2023.
 
Ada tiga ruang lingkup kerja sama dalam MoU ini. Pertama, peningkatan kualitas SDM melalui pendirian pusat pendidikan dan pelatihan bagi para pekerja dan kalangan profesional di kawasan industri Jababeka dan berbagai kawasan industri lain yang ada di sekitarnya.

Kedua, pendirian pusat penelitian dan pengembangan untuk mendorong terjadinya percepatan inovasi di perusahaan-perusahaan yang ada di berbagai kawasan industri di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya. Ketiga, pengembangan fasilitas yang mendorong terjadinya pertukaran ilmu pengetahuan baik untuk mahasiswa dan dosen maupun para pelaku usaha yang ada di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya.
 
Sutedja juga menyoroti aspek pengembangan SDM melalui KEK. Sekarang ini, ungkap dia, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mencari tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
 
“Hadirnya KEK, yang salah satu fokusnya adalah untuk meningkatkan kualitas SDM, diharapkan mampu menjawab tantangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan mencari tenaga kerja yang kompeten,” tegas Sutedja.
 
Baca juga: Serap 86.273 Tenaga Kerja, KEK Raih Nilai Investasi Rp140 triliun

 
Sementara, Rektor President University Chairy  mencermati banyaknya perusahaan yang menghadapi tantangan dalam mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi. Sementara, di sisi lain Chairy juga melihat masih banyak perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri.
 
“Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan terancam kinerjanya bakal turun, dan gagal bersaing dengan para kompetitornya yang sudah menerapkan teknologi dalam proses bisnisnya. Ini tentu menjadi tantangan yang sangat serius bagi banyak perusahaan,” kata dia.
 
Chairy mengakui bahwa upaya untuk membangun fasilitas riset dan pengembangan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu, kehadiran KEK Pendidikan dan Teknologi diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh banyak perusahaan yang belum memiliki fasilitas riset dan pengembangan sendiri.
 
“Banyak perusahaan yang mungkin belum berpikir untuk mengembangkan fasilitas riset dan pengembangan sendiri. Ini baik dari sisi perangkat kerasnya, seperti mesin-mesin dan teknologinya, maupun dari sisi perangkat lunaknya, yakni SDM dan ilmu pengetahuan,” papar Chairy. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan