Penandatanganan MoU antara PT Indo Raya Tenaga (IRT) dengan Doosan Enerbility. Foto: Dok istimewa
Penandatanganan MoU antara PT Indo Raya Tenaga (IRT) dengan Doosan Enerbility. Foto: Dok istimewa

Ramah Lingkungan, RI Punya Pembangkit Listrik Hybrid Pertama

Eko Nordiansyah • 07 September 2023 22:12
Jakarta: Pembangkit Listrik USCR (Ultra Selective Catalytic Reduction) Jawa 9&10 akan menjadi pembangkit hybrid pertama yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau dalam proses produksinya. Pembangkit ini diharapkan bisa mendukung kebijakan net zero emission dari pemerintah.
 
Amonia hijau dan hidrogen hijau sendiri adalah bahan bakar yang tidak menghasilkan emisi karbon dalam proses produksi dan penggunaannya. Penggunaan keduanya merupakan salah satu solusi transisi energi yang sudah mulai diadaptasi oleh negara-negara maju untuk bahan bakar pembangkit listrik dan kendaraan bertenaga listrik.
 
Adapun penandatanganan Nota kesepakatan (MoU) antara PT Indo Raya Tenaga (IRT) sebagai pemilik dan operator PLTU Jawa 9&10 dengan Doosan Enerbility ini disaksikan oleh pemerintah kedua negara, Indonesia dan Korea Selatan dalam rangkaian Pertemuan Meja Bundar Bisinis KTT ASEAN.

President Director Indo Raya Tenaga Peter Wijaya menjelaskan, alasan kenapa PLTU Jawa 9 & 10 menginisiasikan green ammonia. Pasalnya, ia menyebut, pembangkit Jawa 9&10 merupakan satu-satunya pembangkit yang menggunakan teknlologi SCR di Indonesia.  
 
“Karena adanya teknologi itu, Jawa 9&10 bisa dianggap sebagai power plant hybrid yang menjadikan amonia sebagai bahan bakar hingga 60 persennya. Nah, hal itu sudah di-review dengan PLN engineering dan hasilnya memuaskan,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 September 2023.
 
Melalui MoU ini kedua pihak akan melakukan studi bersama untuk mengembangkan roadmap dan perencanaan atas permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia. Hingga saat ini, belum ada pembangkit yang menggunakan amonia hijau dan hidrogen hijau secara komersial.
 
Baca juga: Pembangkit Listrik PLN Siap Suplai Kebutuhan Listrik KTT ASEAN

 
Hasil review yang dilakukan pihaknya bersama pemangku kepentingan di Korea, seperti Kepco (Korea Electric Power Corporation) Research Institute, Komipo (Korea Midland Power Co. Ltd), dan pabrikan yaitu Doosan pada beberapa waktu lalu menyimpulkan hal sangat positif.
 
“Didapati, bahwa boiler pada pembangkit berteknologi SCR ini memang bisa menggunakan amonia hijau dan hidrogan hijau sampai 60 persen dari materi energi yang dipakai guna produksi listriknya,” ungkap dia.
 
Peter menyebut, kesepakatan itu adalah upaya ekstra manajemen Jawa 9 & 10 untuk memperluas kapabilitasnya sebagai pembangkit hybrid sekaligus menjawab tantangan dalam menciptakan permintaan dan rantai pasokan amonia hijau di Indonesia. Apalagi upaya ini juga didukung oleh pemerintah Korea dan Indonesia.  
 
“Ini juga menegaskan keseriusan dalam mengembangkan pasar amonia hijau dan hidrogen hijau di Indonesia ini,” imbuhnya.
 
Sebelumnya, IRT bersama PLN Enjiniring juga bersepakat melakukan studi untuk maksimalkan penggunaan amonia hijau untuk kemungkinan penggunaannya sebagai bahan bakar pembangkit Jawa 9 & 10. Kesepakatan dimanifestasikan dalam MoU dalam KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan